Tita Meita Marcusi, S.Pd

Tidak ada kata terlambaat untuk memulai sesuatu. Tidak ada batas usia untuk terus mengukir sesuatu. Tidak ada yang akan menghalangi untuk berkarya. usi...

Selengkapnya
Navigasi Web
HARU BIRU GURU BARU 75

HARU BIRU GURU BARU 75

# Edisi : Menahan Diri

#Tantangan Gurusiana

# Hari ke 86

“ Nuuur aku kayaknya gak bisa ngantar kamu deeh, gak apa-apa kan? “

“ kamu gak enak badan ya Diit, “ Nuri megang kepala temannya dan terasa agak demam.

“ Iya niiih rasanya aku pengen cepat istirahat deh, biar malam minggu bisa hadir, “ Dita memaksakan senyumnya.

“ Oke gak apa- apa cantik, istirahat yang bener ya... ayooo aku jalan dulu, Assalaamu Alaikuuum “ Nuri melambaikan tangannya sama Dita.

“ Wa Alaiku Salaam, Hati-hati Nuuur... sory yaa... bay, “ Dita membalas lambaian tangan temannya.

Rudi mengamati Dita dari kejauhan dan tiba-tiba di hubungilah temannya,

“ Broo... kayaknya Dita lagi dapat masalah, lu kapan pulang, “

Rudi melihat pesannya sudah sampai tapi belum di baca. “ Ni orang lagi ngapain aja sih di Batam sampe gak iget sama yang di tinggal, “ Rudi menggerutu.

Dia bergegas menyusul Dita, “ Diit aku anter ya... hayu, “ Rudi membukakan pintu mobil.

“ Makasih... dekat ini, sok aja jalan itu Nuri barusan pergi, “

“ Ayolah Diiit kamu boleh duduk di belakang sok...” Rudi masih beum beranjak, akhirnya Dita jadi gak enak juga.

“ Bener niiih gak apa-apa aku duduk di belakang, “ Dita duduk

“ Dengan senang hati nonaaa...”

Di jalan Dita tidak banyak bicara, matanya menatap ke jalan tanpa menghiraukan Rudi yang diam-diam memperhatikannya.

“ Diit nanti malam aku vidiio call ya... tunggu abis Isya, boleh kan? “

“ sama Nuri juga ya...”

“ Iyaaa rame-rame, tenang aja, nooh dah sampai... jangan banyak fikiran ya, kangennya akan terobati nanti malam, “ Rudi mencoba menghibur Dita.

“ Dasar kamu... makasih dah antar aku, Assalaamu Alaikuum..”

Rudi melajukan kendaraan setelah menjawab salam Dita.

***

Sampai di rumah nampak kak Rubi ssedang bicara sama Ibunya, terdengar olehnya bahwa Siska tunangan Andra keguguran.

“ Kakak tahu dari mana , “ Dita nimbrung.

“ Teman kakak yang ngasih tahu, dia tak sengaja melihat Andra menggendong perempuan bergegas menuju mobil., keluar dari ruangan private, sampai banyak yang bisik-bisik karena terlihat dari kaki tunangan Andra ada darah, ” Rubi menjelaskan.

“ Astaghfirullaah, kok bisa sampai gitu ya... “ Dita terhenyak mendengarnya dan serasa badannya ikut lemas.

“ Yaa sudah kita doakan saja dia tidak apa=apa dan saat pernikahannya bisa berjalan lancar,” Ibu mengingatkan anak-anaknya.

“ Iya buu aku juga mendoakan yang terbaik buat mereka. “

“ Adiknya kakak, baik-baik saja kan? “ Rubi membelai kepala Dita.

“ Iiih kakaaak apa-apaan siii... aku udah gede tahuuu..” Dita menepiskan tangan kakaknya.

“Gaaak adeknya kakak masih kecil kakak masih bisa memeluknya...hmmm “ Rubi malah sengaja meluk Dita.

“ Ibuuuu tolooog lihat niiiih aku malu udah gede aaah kakaaaak , “ Dita meronta untuk melepaskan pelukan kakaknya, setelah lepas dia balas mengejek kakaknya, “ makanya cepet nikah, biar ada yang bisa di peluk dengan suka rela... pilih-pilih siiiii...” Dita memonyongkan mulutnya ke arah Rubi.

“ Kenapa temannya gak dikasiih kakak... dasar peliiit, “ Rubi tak mau kalah.

“ Telaaaat keburu di samber orang syukuriiiin, kenapa gak bilang sama aku kalau naksir Nuri, “

Mendengar adiknya bicara begitu Rubi malah ketawa menyembunyikan penyesalannya.

“ Nanti aku cariii mauuu... “ Dita berbalik sebelum masuk kamar.

“ Gak mauuu... sana masuuuk aku mau ngobrol sama ibu ganggu aja ” Dita tertawa mendengar jawaban kakaknya.

***

Dita langsung ke kamar mandi, setelah menyimpan tasnya. Kembali dia lupa waktu kalau sudah mandi, sampai terdengar ibu memanggilnya.

“ Diiit... kebiasaan niiih cepet ke luar mau makan gaaak, “

“ Iya buuu duluan ajaa, ini nanggung, aku lagi luluran,”

“ Ya ampuuun udah hampir setengah jam lho kamu di kamar mandi naak, “

“ Iyaaa... iya ibuuu bentar lagiii, “

Terdengar ibunya meninggalkan kamarnya. Tapi kembali dia lupa waktu... sampai terdengar suara adzan ashar, baru Dita bergegas menyelesaikan mandinya.

Terlihat hapenya bergetar, Dita langsung membuka pesa masuk. Ternyata sudah ada lima pesan dari nomor Toni tanpa mengganti handuk mandinya dia langsung membuka pesannya

“ Kamu baik-baik saja kaaan...” tertulis waktu pengiriman 14.20

“ Ditaaa... jawab sekali aja...” 14.30

“ Kamu gak kenapa-napa kaan... ayo Diiit jawab satu kata aja...” 14.40

“ Diiit kamu lagi tidur... “ 14.50

“ Diiit perasaanku gak enak niiih... semoga kamu baik-baik aja...tunggu aku ya..” 15.30

Dita hanya melihat pesan itu dengan air mata mengembang, menyadari betapa Toni bisa merasakan apa yang terjadi sama Dita, di dekapnya hape erat-erat dia ingin merasakan kedekatan sama si pengirim pesan sambil bergumam “ Ya Allah apakah ini ya Allaah ... aku tidak mengerti kenapa dia bisa merasakan

kegundahanku....berikan aku petunjukmu Ya Allah. “ Dita menyimpan hapenya setelah menjawab, dan langsung menggelar sajadahnya untuk sholat .

***

Toni hanya melihat layar hapenya gak percaya lima pesannya hanya dijawab “ doakan yang terbaik ..”

Dia masih menunggu barangkali akan ada pesan yang lain. Dia pijit nomor Rudi, begitu diangkat dia langsug menanyakan kabar Dita.

“ Brooo mestinya lu nanya kabar gua... eeh lu baca pesan gua tadi siang kagak dasaar, " mendengar itu dia langsung buka pesan masuk dari Rudi setelah di baca dia langsung minta maaf.

“ Lu ngerti laah....pantesan dari tadi pagi gua resah gitu deh, jadi masalahnya apa lu cerita deeh.”

Rudi jadi tidak tega akhirnya di ceritakanlah semua yang terjadi antara dita dan tunangan Andra.

“bener-bener mereka tuuh pasangan yang sangat cocok gak lakinya gak perempuannya seneng banget nyiksa perasaan orang, " Toni emosi

" Tenang brooo...tenang, jaga perasaan lo jangan kebawa emosi gitu kalau kamu ingin berbeda dari mereka, " Rudi mengingatkan.

" Jadi gimana sikap Dita, "

" Naah yang terakhir gua gak tahu dia gak banyak bicara tadi, gua gak mau maksa biarin aja nanti urusan Nuri itu mah, cepet balik lu "

"Sory ya gua gak ada di sana saat terpenting dalam hidup lo, pokoknya doa terbaik buat kalian. Terus persiapannya dah sampai mana “ .

“ Ya gitu aja, semua orang tua yang siapin, paiing yang agak sibuk Nuri, udah gitu gak mau laagi di anter-anter gua... ya sudah gua jadi urus bini luu tadi gua antar pulang sory ya..”

“ Biniii... sembarangan aja lu ngomong... tapi di aminin deeeh. makasih bro.. gua pamit ya..”

“ eeee...nanti malem gua hubungin lagi lu ya.....” Toni belom sempet jawab telpon sudah keburu ditutup Rudi.

***

Habis sholat Isya Dita jadi salah tingkah, matanya terus menatap jam dan hapenya. Mau mengerjakan tugas saja tak berani karena fikirannya jadi tidak fokus. Dia jadi megang bunganya sambil menghirup wangi lembutnya. Tiba-tiba dering itu bunyi juga, bunganya sampai terjatuh saking kaget. Terlihat di layar hanya ada Rudi dan Nuri.....

(Bersambung)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post