HARU BIRU GURU BARU 74
# Edisi : Pelanggaran
#Tantangan Gurusiana
# Hari ke 85
Melihat telponnya di tutup Siska meradang, dia langsung mengeluarkan mobilnya dan diarahkan ke sekolah tempat Dita bekerja. ya dia tahu Dita kerja di salah satu SMP di kotanya. Itu juga hasil maksa sama Andra.
Sesampainya di sekolah, Siska langsung menuju kantor kepala sekolah tanpa menggubris petugas piket yang menahannya. Satpam bergegas mengikuti tamu yang terlihat marah dan mencoba menahannya tapi dengan sikap sombong Siska membuka pintu kantor tanpa salam,
“ Maaf pak... ibu ini tidak bisa di tahan, “ lapor pak Mahmud.
Pak Husen berdiri dengan tenang, mempersilahkan tamunya duduk.
“ Ibu ada keperluan apa dengan saya, perkenalkan saya Husen kepala sekolah di sini,” pak Husen membeikan tangannya untuk menjabat tangan siska
“ Saya Siska, perlu melaporkan anak buah bapak sudah kurang ajar sama saya,”
“ Maaf ! Yang ibu maksud siapa ya..”
“ Bu guru Dita.”
Pak Husein terkejut saat nama Dita yang dituju tamunya
“ Apa ibu gak salah orang..”
“ saya yakin pak, Dita orangnya..”
Siska menceritakan kejadian telpon dengan Ditap, pak Husen mulai faham kejadian yang menimpa anak buahnya.
“ ibu Siska... dalam hal ini saya merasa apa yang Dita lakukan sudah yang paling benar. Bapak pernah ketemu dengan pak Andra waktu ke sekolah cari bu Dita. jadi memang mereka itu sudah punya hubungan sebelum dengan bu Siska, jika sekarang ibu marah-marah di sini bukan bu Dita yang dipermalukan, tapi bu Siska sendiri.”
“ Kok bapak malah bela Dita..”
“ Saya tidak membelanya, coba ibu fikir... yang ditinggal sama calon suami itu siapa...”
“ Ditaa..” mulai lemah suaranya.
“ Yang mau menikah siapa..”
“ Saya...”
“ Ya sudah... ibu menikah saja, saya yakin bu Dita tidak akan menggagalkan pernikahan kalian, silahkan ibu pulang dan persiapkan pernikahannya .” pak Husen berdiri setengah mengusir tamunya.
Dengan langkah gontai Siska akhirnya berdiri juga menuju pintu ke luar, dengan muka tertunduk malu.
Pak Mahmud yang masih berjaga di depan kantor pak Husen akhirnya mengiringi tamunya menuju tempat parkir.
***
Dita di jemput ke kelas oleh pak Mahmud untuk menemui pak Husein. Dengan penuh tanda tanya dia mengikuti pak Mahmud dan tidak berani mengatakan apapun. Sesampainya di kantor kepala sekolah pak Husein langsung menyuruh Dita duduk.
Beliau menceritakan kejadian barusan dan membersarkan hati Dita,
“ Bu Dita harus hati-hati menghadapi orang seperti itu, kita lebih baik mengalah dari pada mendapat serangan yang tidak terduga seperti barusan. Untung dia langsung masuk ke sini, bagaimana kalau masuk ke kelas dimana bu Dita sedang mengajar, kan bisa merusak reputasi bu Dita.”
“ Pak saya sudah cukup bersabar dengan mereka, sahabat saya jadi saksinya pak, “ Dita menundukan wajahnya.
“ Ya sudah bapak mengerti. Bapak bukan menyalahkan bu Dita hanya memperingatkan saja, bu Dita harus hati-hati mulai dari sekarang ya? Biar bapak akan perintahkan satpam untuk tegas terhadap tamu seperti itu. “
“ Terima kasih pak, saya jadi malu sama bapak,”
“ kenapa malu, bu Dita kan tidak melakukan hal buruk di mata bapak, sudah lanjutkan pekerjaannya, jadwal supervisi sebentar lagi kan? Jangan sampai mengganggu kinerjamu ya bu Dita. “ pak Husen mengakhiri pembicaraannya dengan Dita.
***
Siska memacu kendaraannya dengan cepat, dia menelpon Andra buat menemuinya di rumah makan.
Sebetulnya pekerjaan Andra lagi banyak-banyaknya karena akan cuti menikah, tapi mendengar nada suara Siska dia tahu pasti ada sesuatu yang membuatnya terdengar marah, akhirnya dia menyusul juga ke tempat Siska.
“ Ada apa Siiis, bukannya diam di rumah, kan dua hari lagi kita menikah, “ Andra duduk di depan Siska.
“ Aku lagi marah sama Dita...”
“ Kenapa Dita..”
“ Dia menyuruh aku menjaga kamu supaya tidak mencari perempuan lain lagi...”
Andra hanya tersenyum mendengar laporan Siska, dia tahu Siska sedang cemburu.
“ Siiis kamu tuh gimana siiih, sini..sini deket aku, “
Andra menarik tangan Siska untuk mendekat, dipeluknya Siska dengan lembut, tangannya menangkup pipi Siska yang cemberut. Pelan-pelan muka Andra mendekat ke wajah Siska. Angin siang yang panas tidak terasa oleh gejolak hati yang sedang mabuk dan lupa diri . Kemarahan sama Dita terluapkan sama rayuan Andra sampai lupa sama nasehat kakeknya. Lupa tempat... lupa keadaan dan pelanggaranpun terjadi lagi. Syetan kembali bersorak dua anak manusia kembali berkubang dengan dosa. Dosa yang berulang-ulang mereka lakukan tanpa rasa takut.
Tiba-tiba Nadra tersentak dan mengangkat badannya, tapi Siska malah menariknya kembali untuk meneruskan apa yang belum tuntas, sampai tiba-tiba Siska teriak seperti kesakitan...” Aduuuuh...Ndra sakiiit...”
Andra kaget, begitu mereasa ada cairan kental membasahi kakinya, begit dilihat ternyata cairan itu adalah darah . Cepat-cepat Andra memperbaiki pakaiannya dan secepatnya membantu Siska menggunakan pakaiannya kembali. Di boponga Siska ke mobil, sampai menarik perhatian pengunjung restoran yang kebetulan melihat mereka. Setelah membayar di kasir Andra kemabali menuju mobilnya dan melajukan kendaraannya dengan cepat .
“ Ndraaa sakiiiit...sakit sekaliii aduuuh...telpon mamih Ndraa...”
“ Kamu juga Siiis, aku tadi mau menghentikan semuanya, malah kamu tarik kembali ... begini kan jadinya. Kita sedang dihukum Allah tahu enggak, “ Andra menyalahkan Siska.
“ Kamu maen nyalahin aku, siapa yang memulai semuanya... kamu kan yang menggoda-goda aku, ...adduuuuh sakiiiiit...kamu berani bawa-bawa Allah tapi gak bisa menjaga syahwatmu sendiri, sukanya nyalahin orang, aduuuuhhhh...mamiiiih....” Siska sampai nangis menahan sakit.
“ Iya sudah aku salah, aku minta maaf Sis, sabar yaa...nanti kalau sudah di rumah sakit aku kabarin mereka. “
Andra langsung menancap gas kendaraaannya supaya cepat sampai.
“ Ke rumah sakit terdekat aja Ndraaa... aku gak kuat ini.... “
Andra makin panik, “ iya Siiis itu di depan ada rumah sakit, aku langsung masuk ya..”
Andra segera memarkirkan kendaraannya di depan IGD. Dengan sigap perawat yang sedang bertugas mengeluarkan blankarnya, untuk memindahkan Siska, dan secepat itu pula Siska sudah di dorong masuk ke ruang IGD. Mereka begitu cekatan dan cepat menanganinya. Terlihat dokter memeriksa dan beberapa perawat berlarian membawa alat USG. Ternyata Siska keguguran dan perlu segera di kuret. Mendengar hal itu Andra langsung menelpon ke dua orang tua mereka , sekalian minta izin sama orang tua Siska untuk menandatangani surat persetujuan operasinya.
Orang tua Siska datang setelah Siska masuk ruang operasi. Langsung mendamprat Andra atas apa yang menimpa anaknya.
“ Kamu tuuuh benar-benar tidak ada tanggung jawabnya sama sekali, sudah tahu calon istrinya sedang hamil muda, kamu apain dia..”
“ Maafkan aku piiih, aku gak apa-apain Siska dia tiba-tiba merasa sakit perut hebat dan pendarahan, kami sedang makan tadi. “ Andra berkelit tidak menceritakan hal yang sesungguhnya.
“ papih gak percaya, pasti kaian bertengkar ya... kamu bikin anak papih stres sampai dia berani bawa mobil sendiri, padahal setelah kami tahu dia hamil , kami melarang dia bawa mobil sendiri, “
“ Piiih sabar, gak usah ribut dulu, semua sudah terjadi, ayooo kita berdoa semoga Siska cepat keluar dari kamar operasinya. “ mamihnya Siska menuntun suaminya untuk duduk.
Tak lama setelah itu terlihat orang tua Andra berlarian menuju ke depan ruang operasi di mana ke dua orang tua Siska berada. Bu Yuke memelk calon besannya, “ sabar ya jeng, semoga anak kita baik-baik saja,”
“ Makasih jeng telah nyempetin datang,” mamihnya Siska menjawab sambil mengajakny a duduk.
“ Apa kata dokter jeng”
“ Kami juga belom ketemu sama dokternya,”
Bu Yuke, mengarahkan pandangan sama anaknya. Dipandang seperti itu oleh ibunya, Andra memalingkan wajah, tidak berani membalas tatapan matanya. Andra yakin ibunya sudah tahu apa yang di lakukannya sama Siska, rasanya dia ingin lari sejauh yang bisa dia jangkau. Tak sanggup dia menahan kemarahan ibu yang melahirkannya, belum lagi harus berhadapan dengan kakeknya.
Andra terselamatkan oleh dokter yang datang ke arah mereka,
“ Suaminya mana..”
“ Eee.. saya dok, “ Andra mendekati dokter.
“ Istri anda tidak apa-apa hanya calon bayi kalian tidak bisa kami selamatkan,”
“ Jadi penyebab keguguran anak kami karena apa dok...” mamihnya Siska bertanya
“ e,, banyak faktor sih bu, ini kan hamil pertama ya...apakah dia berkendaraan? “
“ iya dook tadi dia nyetir mobilnya sendiri, “ kembali mamihnya Siska bicara.
“ Sebetulnya kalau mengendarainya wajar dan tidak ngebut tidak apa-apa, hanya mungkin dia sedang emosi
atau stress,,” dokter melihat ke arah Andra.
“ Saya tidak tahu dia bawa mobil, tadi saya dari kantor janji ketemu dia buat makan siang, “
Mengetahui itu kembali dokter tersenyum,
“ Dan anda begitu kangennya sama istri sehingga begitu bersemangat ya.... harusnya anda sabar dalam
menggauli istri yang hamil muda, ... “ dokter tersenyum sambil menepuk pundak Andra.
“ Maaf dok saya enggak tahu, “
“ Kadang terjadi sama pasangan muda yang terlalu bersemangat dengan istrinya, sehingga tidak sadar bahwa
kehamilan di trimester pertama adalah masal riskan, khususnya bagi perempuan yang baru hamil. Ya sudah
dari mulai sekarang anda harus ingat kejadian hari ini semoga di kehamilan berikutnya bisa bertahan sampai
waktunya melahirkan, “
“ Jadi anak kami baik-baik saja dook, “ papihnya Siska yang bicara.
“ Sebentar lagi putri bapak akan masuk ruang perawatan, besok juga bisa di bawa pulang, Mari saya tinggal dulu. “
“ Alhamdulillah...” serempak mereka berucap syukur, sambil mengucapkan terima kasih sama dokter.
Sepeninggalan dokter kembali ibunya Andra menatap mata anaknya,
“ Maafkan Andra miiih, .... “
“ Semoga Allah memafkan dosa kamu Andra...” bisik mamihnya menahan tangis.
(Bersambung)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar