Tita Meita Marcusi, S.Pd

Tidak ada kata terlambaat untuk memulai sesuatu. Tidak ada batas usia untuk terus mengukir sesuatu. Tidak ada yang akan menghalangi untuk berkarya. usi...

Selengkapnya
Navigasi Web
HARU BIRU GURU BARU 73

HARU BIRU GURU BARU 73

# Edisi : Ujian Kesabaran

#Tantangan Gurusiana

# Hari ke 84

“Diit, pulang sekolah anter nyari buat persiapan malam minggu ini yuuu, aku gak mau sama Rudi . “

Nuri mengatakan itu sambil makan saat istirahat.

“ Mana orangnya sekarang, tumben dia gak rempongin kita hari ini apa sibuk sama bapak Osis, “ Dita mendapat jalan buat menanyatkan Toni secara tidak langsung karena dua hari ini dia tidak ketemu.

“ Aduuuh nonaaa, bukannya kak Toni ke Batam ya...”

“ Haah? Jadi bener dia ke Batam, “

“ Ya iyalaaah memangnya dia bolos apa..” Nuri menjawil pipi Dita.

Dita hanya diam, hatinya terasa kosong. Fikir Dita dia hanya sibuk saja sampai gak kelihatan, taunya... dia waktu itu bener-bener pamit. “Hheehhh” Dita menarik nafas panjang, ingin segera pulang mau lihat buket bunganya.

“ Hayyooo... malah melamun, lagian waktu itu aku tawarin telpon gak mau, nyesel kaaan...”

“ Bukannya gitu Nur, tapiii... sudahlah biarin aja, kita bicarain persiapan kamu saja. Dita mengalihkan

perhatian temannya.

“ Nanti dulu... mau kan nanti kita vicol rame-rame, biar Rudi yang manggilin kak Toni “ Nuri kembali menawarkan. Dita tidak berani mengiyakan maupun menolaknya.

“ Daah... diam berarti mau, “ Nuri menyimpulkan.

“ Iyaa...iyaaa... ayoo lanjutin apa lagi keperluanmu, “

Nuri mulai menuliskan keperluan buat menyambut kedatangan keluarga Rudi, dari mulai kue yang akan di beli sampai restoran yang akan di kontak untuk mengirim makanannya.

“ Nuur, pertemuannya di rumah kan? “ Dita bertanya .

“ iya Dit, kata mamih biar berasa kekeluargaannya, memang agak repot... tapi mamih maunya gitu ya sudah aku ikut mamih aja. “

“ Nur aku kagum sama kamu bisa memutuskan secepat itu... “ Dita memeluk temannya.

“ Diiit apa yang bisa di tolak dari sosok Rudi, biar dia pecicilan ternyata dia sangat konsisten dengan apa yang diucapkannya. “

“ iya juga ya Nur... buat memutuskan mengakhiri masa lajang kan bukan masalah ringan, jika laki-laki niat main-main pasti akan banyak alasan. Aku doain Rudi jadi imam terbaik buatmua, “ “ Aku juga doain buat kebahagianmu Diiit, jangan banyak fikiran bismillah aja ya...” Nuri memeluk sahabatnya.

“ Gak tahu Nur, aku gak mau mikirin, gimana Allah saja lah... udah yu ah lanjutin apa lagi yang dibutuhkan nanti terlewat llho, “ Dita mengingatkan Nuri.

Mereka pun kembali sibuk dengan rencana Nuri, sampai terdengr bunyi pesan masuk di hp dita, begitu di lihat hanya nomor tak di kenal. Dita memperlihatkannya sama Nuri,

“ buka jangan Nur, “

“ buka aja barangkali urusan kediasan, “ Nuri mengingatkan.

Begitu di buka mereka heran dengan pesannya,

“ kamu jangan menggoda Andra sebentar lagi kami akan menikah,”

“ Gila ni orang, sini Dit hapenya biar aku yang jawab,” Nuri merebut hape Dita.

“ Kamu salah alamat nona, silahkan saja dia buat kamu aku gak butuh orang kayak Andra.”

“ Kamu nantang aku...tunggu saja aku akan ke sekolah untuk mempermalukanmu di hadapan teman dan murid-muridmu ”

Membaca itu Dita jadi khawatir, langsung mengambil lagi hp nya, dan di telpon lah orang itu

“ Haaah kamu punya nyali juga ya nelpon aku, “ terdengar dari sebrang telpon

“ Assalaamu Alaikum, maaf nonasiapa, “ Dita bicara setenang mungkin.

“ Aku Siska calon istrinya Andra. “

“ Nona Siska... anda tidak seharusnya khawatir dengan saya, ingat lho anda datang di tengah proses hubungan kami ke jenjang pernikahan. “

Dita tidak mendengarkan orang di sebrang bicara, hanya nafasnya yang menahan marah yag terdengar, maka Dita melanjutkan bicaranya,

“ Nona.. bersiaplah dengan pernikahannya, saya hanya akan bilang pada anda, jika dia mampu meninggalakan saya, suatu saat dia juga akan mampu meninggalkan anda camkan itu.”

“ Hei... kamu kurang ajar ya... aku mengenal dia sejak lama dan kami dulu pernah pacaran, “ terdengar nafasnya makin terseggal saking marah.

“ Lantas kenapa kalian putus.. sudahlah nona... jika anda sudah mengenalnya lama, pasti anda lebih memahami dia dari pada saya. Siap-siaplah...” dengan enteng Dita bicara.

“ Kali ini dia tidak akan meninggalkan saya... ada bayi yang sedang saya kandung, “

“ Ya sudaaah, kenapa khawatir ... sekali lagi saya akan bilang sama anda, jagalah ayah dari bayi anda, jangan sampai dia mencari lagi calon ibu lain untuk anak-anaknya... perlu nona ingat, itu bukan saya nona, ...buuukan sayya, Assalaamu alaikum.” Ditutupnya telpon, tanpa memberi kesempaatan Siska menjawab lagi.

Dita mencoba mengendalikan amarah yang muncul mengetahui bahwa Andra bukan hanya berselingkuh dari nya tapi dia juga melakukan hal yang sangat menjijikan. Air matanya mulai membasahi pipinya,

“ Diiit...Diiit apa yang dia omongin sampai kamu nangis, “ Nuri memeluk Dita.

“ Kamu jangan nanya apapun Nuuur, biar aku saja yang tahu... Astaghfirullaahal Adziim, “ Dita terus membaca istrghar sambil memeluk temannya.

“ Diiit, ingat diiit, air mata kamu terlalu berharga buat nangisin dia udah aaah...”

“ Aku bukan nangisin dia Nuur, tapi nangisin perbuatan dia...” Dita makin memeluk erat temannya.

Nuri membiarkan temannya untuk menumpahkan kesedihannya. Diusap-usapnya punggung Dita.

“ Maaf mengganggu...” terdengar suara bu Usi.

“ Ya bu...” Dita mengusap air matanya.

“ Neeeng, jadi enggak mau ke kelas ibu...” bu Usi mengingatkan Dita.

Dita melihat jamnya, “ ooh maaf bu, sekarang ya bu... maafkan tadi ada sedikit masalah, “ Dita mencoba menjelaskan situasinya.

“ Udaaah... anak muda mah biasaa neeng, yuuuk kita coba memisahkan urusan pribadi dengan urusan kedinasan, eneng bisa kan? “ bu Usi menatap Dita.

“ Insya Allah bu, Dita akan berusaha tentu saja dengan bantuan ibu, mari bu, “

Merekapun beriringan ke kelas bu Usi. Nuri menatap temannya dia sampai geleng-geleng kepala melihat usaha keras Dita menyimpan deritanya.

“ Hayyooo, calon istriku kenapa bengong...” Rudi berbisik dari belakang Nuri.

“ Kamu.... kebiasaan deeh ngagetin, “

“ Hahahha... kamu lucu juga kalau lagi bengong..”

“ Gombal.. ini di sekolah ingat lho.. atau..” Nuri mengangkat bukunya siap di pukulkan.

“ jangan...jangan.. aku serius sekarang, “ Rudi duduk di depan Nuri.

Tapi Nuri melenggang ke luar kantor mau menuju kelas, Rudi jadi kelimpungan sendiri dan mengejarnya..

“ bukannya kamu kosong ya sekarang, “

“ Enggaaak aku minjem kelasnya bu Lia, dia hari ini izin, jadi aku mau isi buat persiapan supervisi, “ Nuri tetap melenggang.

“ Oke.. aku mau bilang nanti mau ke rumah..”

“ Ngapain ke rumah aja... tunggu sampai malam minggu kenapa siii...”

“ Emang aku gak boleh ke ruahmu,”

“ Gak boleh, “

“ Kamu kan calon istriku

“ Baru calon... belum halal. “

“ Kalau gitu aku halalin langsung kayak yati..

Nuri menghentikan langkahnya. Menatap serius

“ jangan mulai lagi deh Ruuud... kita lakukan sesuai dengan apa yang direncanakan, atau aku mundur dari rencana ini ” Nuri bicara tegas.

“ Becanda Nuuur... duh galaknya calon istriku...” Rudi malah mentertawakan Nuri.

“ Udah ah aku mau ngajar, “ Nuri meninggalkan Rudi begitu saja.

“ Ini yang bikin aku lebih suka sama kamu Nuur...” Rudi bergumam sendiri menatap punggung Nuri.

(Bersambung)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ditunggu kelanjutannya, sudah saya follow, follow balik ya

27 Jul
Balas

Makasih bu Elyarni nyemperin mampir..nanti tak follow ya non..maaf kemaren kemaren waktuku padat banget gk sempet mampir..

27 Jul

Cerita yang keren ... Mantap bunda

27 Jul
Balas

Makasih cantiik..tetap mampir ya

27 Jul



search

New Post