Tita Meita Marcusi, S.Pd

Tidak ada kata terlambaat untuk memulai sesuatu. Tidak ada batas usia untuk terus mengukir sesuatu. Tidak ada yang akan menghalangi untuk berkarya. usi...

Selengkapnya
Navigasi Web
HARU BIRU GURU BARU 63

HARU BIRU GURU BARU 63

HARU BIRU GURU BARU 63

 

# Edisi : Perhatian

#Tantangana Gurusiana

# Hari ke 73

 

 

“ Yukee... abah mau bicara, “ terdengar kakek bicara sesaat setelah Andra pergi mengantar Siska pulang.

‘ Iya baah..”

“ Abah mengikuti saran kamu memukul Andra dengan sapu lidi bukan berarti membenarkan pendapatmu yah, karena perintah Allah itu tidak bisa direkayasa, kalau cambuk ya harus di cambuk kalau potong ya harus di potong,  “

“ Maafkan kelancangan Yuke baah, Yuke akan minta ampun sama Allah bukan bermaksud merekayasa hukumnya, “ ibunya Andra tertunduk.

“ Iyaaa abah juga faham, makanya kamu harus ikhlas anak menantumu aku urus sampai bayi mereka lahir, silahkan kalia tikahkan dengan pesta seperti rencana awal, abah tidak akan melarang. Cuma dari mulai hari ini jaga anakmu jangan sampai melakukan kemaksiatan yang berulang-ulang. “ Abah mengakhiri petuahnya. Ibunya Andra hanya mengangguk.

 

Tak lama kemudian, yang menjemput abah tiba, ibu Yuke hanya bisa mengantarkan ayahnya ke depan, tanpa bisa menahannya

“ Kasih tahu suamimu perkembangan tentang pembicaraan kita ya.. “

“ Iya abaah , jaga kesehatan abaah...”

 

***

 

Dita baru bisa bernafas lega setelah sampai di rumah. Ibunya kaget melihay putrinya datang  dengan Rubi.

“ memangnya acara sudah selesai, kok sama kakakmu, ada apa ini Rub..”

Rubi menceritakan kejadian yang dialami adiknya di karawang.

 

“ Bu izinkan Rubi bicara sama keluarga mereka apa yang di lakukan anaknya sama adik kita, “

“ Tenanglah Rub, biar  itu menjadi urusan ayah dan ibu, “ ibu menenangkan Rubi.

“ Aku sudah hilang kesabaran melihat tingkah dia bu, di tambah juga dia tidak menghargai  aku sebagai temannya, “ Rubi masih terlihat emosi.

“ Iyaaa ibu fahaam, kamu tenang aja, semua akan di bereskan. Sudah kamu balik lagi ke kantor, biarkan adikmu istirahat dulu. “ ibu mengingatkan anaknya.

 

Sambil rebahan Dita merasa sedih, mengingat perjalanan dia dari mulai melarikan diri sampai menerima Andra yang berujung di tinggal tunangan. Kesedihannya bukan karena cinta tak berbalas, tapi lebih karena  Dita merasa pengorbanannya benar-benar sia-sia. Dia ambil tasbih biar fikirannya tidak mengarah ke mana-mana, dia ingin tenang hanya dengan dzikir, sampai matanya terlelap.

 

Dita terbangun mendengar bunyi gawainya berbunyi, tangannya mencari-cari letak suber suaranya da dia matikan untuk kembali tertidur. Matanya kembali tersentak mendengar bunyi yang ke dua kali, baru dia duduk sambil mengusap-usap matanya yang masih mengantuk, sambil mengucapkan salam. Matanya terbuka lebar saat mendengar suara di sebrang telpon,

“ Dita kamu ada di mana, dari tadi di cariin...bikin orang paik saja, tiba-tiba kamu menghilang .”

“ Diiit...Ditaa... kamu massih denger aku kaan...” Toni makin khawatir kaarena yang di ajak bicara tidak bereaksi.

“ Iyaa aku di sini, maaf tadi pulang duluan, dijemput kak Rubi .... sudah ya..”

“ Sebentaar..nanti malam aku jemput ke rumah Yati, pulangnya juga tunggusampai aku datang ..”

“ Terima kasih gak usah merepotkan, aku di anter kak Rubi aja.. Assalaamu Alaikum, “ Dita menutup sambungan telponnya.

 

“ Diiit...Ditaaa...” Toni masih berusaha memanggil Dita, tapi telpon sudah di matikan.

“ Sudahlah kak Toni, biarkan dia jangan terlalu di perhatiin dulu, nannti bisa lari lho...” Nuri mengingatkan temannya.

“ Memangnya kamu gak khawatir apa...tahu-tahu dia sudah menghilang..”

“ Enggaaak... “ Nuri meledek temannya.

“ Ayooo  aaaaah cepetan, ini sudah sore lho, aku janji mau dateng duluan niiih..”

“ Gak akan keburu kali, memangnya kamu gak akan mandi apa...” Toni melajukan kendaraannya.

“ Iya juga yaa... hehe.. ayo aah cepet, “

 

Mereka sangat bahagia karena  mendapat empat kejuaraan, untuk poster juara satu, Padus sama Solo juara dua dan nari juara tiga. Toi tinggal menunggu kabar di cabang oleh raga. Saat pengumuman itulah Toni menyadari ke tidak hadiran Dita di antara mereka, saking meluapkan kegembiraan bersama anak-anak.

“ Lihat ke jalaaan, gak pake ngelamun.. “ Nuri menepuk pundak temannya.

“ kagaaak, tenang aja tau sampei rumah aja ..” Toni senyum sambil menancap gas mobilnya.

“ Halloo aku ke sekolah kali... mobilku di sana buung..”

 

Toni tertawa, merasa ketahuan tidak fokus..tapi tak lama dia bicara lagi,

“ Nuuur, gimana nih apa Dita tetep aku jemput aja atau gimana, serius aku khawatir Andra nekad, “

“ Jangan maksa tuan... biarkan dia sama kakaknya, bukankah kak Toni juga harus ke tempat Lutfy buat tahlil... hayoooh jangan bilang kamu lupa juga, .ee..eee stooop itu sekolah kitaaa kenapa masih maju, dasaaar “ kembali Nuri memukul temannya.

“ Nanggung Nur anter aku ke rumahnya Dita..” Mobil malah di gas oleh Toni.

Nuri hanya menggelengkan kepala melihat temannya tidak bisa di kasih tahu.

 

***

 

Begitu sampai di rumah Dita waktu sudah menunjukkan pukul lima, Nuri diam saja melihat apa yang akan di lakukan temannya.

“ Gimana Nur turun jangan,..”

“ Bodo... aku sudah kasih saran tapi kamu ngeyel..”

“ Turun bentar aja yu...”

“ Turun aja sendiri...” Nuri tidak mau diajak turun, tapi lama-lama kasihan juga lihat temannya begitu menghawatirkan Dita, akhirnya Nuri duluan yang sampai di depan pintu rumah Dita, sambil memijit bel .

 

Dita yang membuka pintu, terlihat segar sepertinya habis mandi. Melihat itu Toni tidak bisa bicara hanya diam sampai di tepuk sama Nuri,

“ Noooh mau apa... itu orangnya ada di depan.., Diit kamu baik-baik saja kaan” Nuri bertanya sama temannya yang juga diam mematung.

“ Iya..iyaa aku baik-baik saja... ayo masuk..” Dita membukakan pintu.

“ Enggak Diit kami hanya mau memastikan kamu bener-bener gak kenapa-napa, kami langsung pamit ya...” habis bicara begitu Toni pergi

 

 

(Bersambung)

 

 

 

 

                                                                                                                                                           .

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Lanjuuuut....

16 Jul
Balas



search

New Post