AMPERA
Tantangan hari ke 3
#Tantangan gurusiana
Pagi ini kami berangkat ke palembang lagi untuk mengikuti perkuliahan dan sekalian bimbingan dengan dosen pembimbing. Alhamdulillah seperti yang kami harapkan selama diperjalanan pulang pergi dalam keadaan baik dan lancar-lancar saja. Setelah urusan perkuliahan selesai saya bersama teman-teman jalan-jalan kekota Palembang. Selama kita jalan-jalan ke kota Palembang yanga ada dalam pikiran kita salah satunya adalah jembatan Ampera atau sungai Musi-nya selain pempek dan tekwan sebagai makaanan khas yang ada disana. Jembatan yang membelah sungai musi ini adalah ikon kota yang berada di ujung selatan Pulau Sumatera.
Jembatan Ampera merupakan penghubung kawasan hulu dan hilir, jembatan ini sangatlah membantu kelancaran transportasi. Jembatan ini dikenal diseluruh Indonesia jadi wajar apabila jembatan ini sangat dibanggakan oleh masyarakat Palembang.
Jembatan yang panjang dan lebar ini adalah jembatan sungai terpanjang di Sumatera, yang membelah Palembang menjadi dua bagian. Berdiri dengan tegap, Jembatan yang kokoh dan gagah, pikirku.
Masih cerita tentang jembatan Ampera, menurut sejarah jembatan ini dibangun pada tahun 1962, dengan biaya pembangunan yang diambil dari perampasan perang Jepang. Jembatan ini awalnya sempat diberi nama Jembatan Soekarno, sebagai bentuk penghormatan kepada jasa Presiden Soekarno saat itu. Namun, presiden Soekarno kurang berkenan, karena tidak ingin menimbulkan masalah individu tertentu.
Dari alasan tersebut nama jembatan kemudian disamakan dengan slogan bangsa Indonesia pada tahun 1960 yaitu Amanat Penderitaan Rakyat atau disingkat Ampera, Jembatan ini memang menjadi bagian sejarah perjalalan Indonesia.
Di bawah Jembatan Ampera membentang Sungai terpanjang dan terlebar di Pulau Sumatera yaitu Sungai Musi, Sungai menjadi urat nadi kehidupan dan berperan penting bagi perekonomian masyarakat Sumatera Selatan.
Dalam sejarahnya memang sejak zaman Kerajaan Sriwijaya, aktivitas warga Palembang tidak pernah lepas dari sungai ini, sehingga tak heran jika jejak sejarah Palembang banyak ditemukan di sepanjang Sungai Musi. Selain memiliki nilai sejarah, sungai ini terkenal sebagai sarana transportasi utama bagi masyarakat Sumatera Selatan.
Sungai Musi disebut juga Batanghari Sembilan yang berarti sembilan sungai besar. Pengertian sembilan sungai besar adalah Sungai Musi beserta delapan sungai besar yang bermuara di sungai Musi. Adapun delapan sungai tersebut adalah Sungai Komering, Sungai Rawas, Sungai Leko, Sungai Lakitan, Sungai Kelingi, Sungai Lematang, Sungai Semangus, dan Sungai Ogan.
Jika menelusuri sepanjang sungai ini ada banyak obyek-obyek wisata yang dapat dikunjungi. Di tepian Sungai Musi terdapat beberapa obyek wisata, seperti Pelabuhan Boom Baru, Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, Restoran Terapung, Benteng Kuto Besak, Kampung Arab, dan lain sebagainya.Selamat berlibur kekota palembang tercinta. Sekalian jangan lupa menyatap makanan-makanan khas daerahnya.
#Wong kito galo pasti biso.
# pempek kapal selam
Prabumulih, 14 Maret 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kl kepalembang masih kecik dl nak bepoto di jembatan ampera
Harus itu kebanggkeb wong kito
Keren
Wong kito suko pempek galo.
Makan limo ngakunyo tigo hhh
Terima kasih pak