Temy Yulianti

Saya adalah guru geografi yang mencoba menyelami samudra ilmu tak bertepi....., agar generasi bangsa ini tak sekedar memahami literasi, namun bisa menjadi layak...

Selengkapnya
Navigasi Web
Obat Nyamuk Bakar di Era 4.0

Obat Nyamuk Bakar di Era 4.0

#Tantangan Hari ke-11

#InternetPendidikan

#MediaGuru

#Indosat

“Bu, kok ga ada kuis minggu ini?,” tanya siswa saya antusias. “Iya bu, ayo belajar yang kaya kemarin,” sahut siswa yang lain.

Jujur, saya kaget dan bahagia. Padahal, biasa nya siswa itu senang kalau tidak ada PR atau kuis. Pertanyaan itu dilontarkan saat saya menggunakan internet di kelas, setelah hampir empat tahun saya mengajar di sekolah dengan metode tradisonal.

Ulangan harian masih memakai kertas. Memeriksa juga manual. Bahkan masih menggunakan obat nyamuk bakar untuk membolongi jawaban yang benar pada lembar kunci jawaban. Kalau mengingat itu, saya masih sering meringis dan bergumam,”Masa sih di zaman modern kayak gini saya masih seperti ini?”.

Saya tidak mau menyerah begitu saja. Walau saya bukan guru yang memahami teknologi, saya mencoba mencari-cari apakah ada aplikasi atau apa pun yang menggunakan internet untuk diterapkan dalam proses pembelajaran. Tujuan nya agar pembelajaran menyenangkan serta membuat siswa dapat memanfaatkan handphone nya untuk sesuatu yang bermanfaat.

Tahun 2015, Allah memberikan jalan untuk semangat saya. tidak sengaja, saat saya sedang membaca timeline di facebook, saya membaca postingan tentang pameran pendidikan di kementerian pendidikan. Saya pun bertekad untuk ikut.

Dan benar saja. Kegiatan ini benar-benar membuka wawasan saya tentang peranan internet dalam pendidikan. Pembicara dalam acara ini berasal dari beberapa perusahaan start up yang memang diperuntukan untuk proses pembelajaran di sekolah. Buat saya, yang saat itu masih sangat buta dengan penggunaan internet untuk pembelajaran, hanya bisa berkata,” Wow, It’s Amazing.”

Salah satu pembicara di acara tersebut adalah seorang guru TIK Madrasah Aliyah. Saya pun memberanikan diri menghubungi beliau usai acara dan meminta dimasukan dalam komunitas nya.

Saya pun belajar di komunitas tersebut. Ibarat penemuan sebuah batu koral berwarna kuning secara tidak sengaja oleh James Marshall pada tahun 1810-1885 yang merubah masa depan Amerika Serikat, saya menemukan hal menakjubkan di komunitas ini saat mempelajari GAFE ( Google Apps For Education ).

Banyak aplikasi yang bisa dimanfaatkan untuk proses pembelajaran dalam GAFE. Penggunaan google form untuk membuat soal-soal ulangan dimana siswa mengerjakan secara online melalui handphone masing-masing. Guru bisa memantau secara langsung siapa yang sudah mengerjakan. Bahkan nilai pun sudah bisa dirilis secara cepat.

Yang membuat seru dan benar-benar menantang kreatifitas guru serta siswa adalah Google Classroom, dimana beragam aktifitas pembelajaran bisa dilakukan di sini. Kini, Microsoft pun tak mau ketinggalan untuk membuat aplikasi untuk pendidikan. Microsoft Form dan Microsoft Team adalah dua dari banyak fitur yang disediakan bagi guru untuk diterapkan dalam pembelajaran.

Saya juga pernah berkenalan dengan start up pendidikan, yaitu Quipper school. Saat saya terapkan di kelas, siswa sangat antusias dan benar-benar membuat mereka merasa tertantang saat belajar. Saya pun terus mengembangkan diri saya dan mengajak rekan-rekan guru yang lain, hingga akhir nya saya menjadi ambassador dan mengikuti pertemuan guru Quipper Nasional.

Rumah Belajar yang dimiliki oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga menyediakan konten-konten pembelajaran yang sangat menarik dieksplor untuk digunakan di kelas.

Menurut Peter Kline dalam buku The Everyday Genius, anak-anak akan sangat cepat belajar jika mereka dibimbing menemukan sendiri prinsip-prinsip belajar itu. Internet menyediakan segala hal yang dibutuhkan siswa kita untuk berkembang sesuai dengan dunia nya. beragam aplikasi tersedia untuk dieksplorasi oleh guru bersama siswa.

Pendidikan adalah tempat untuk menyiapkan siswa untuk menjalani hidup nya di masa yang akan datang. Kini internet sudah digunakan dalam segala lini kehidupan, yang kita kenal dengan instilah Internet of Things. Maka pemakaian internet dalam pendidikan sudah menjadi hal yang mutlak, dengan syarat guru harus tetap berperan membentuk karakter siswa yang tak akan pernah bisa tergantikan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

samasama Pak Samsi...ayo Pak semangat!! siap bantu kalau dibutuhkan.

26 Jan
Balas

Wahh..pengalaman ibu menjelajah dunia internet pendidikan lumayan jauh ya...sy terinspirasi untuk menjelajahinya juga, ibu hebat!

28 Jan
Balas

Muantaaaaf bu...jadi tergugah hati saya untuk ikut internetan di kelas...belum petnah juga saya menggunskan srperti ibu...sukses bu

26 Jan
Balas

Mantap bun, boleh berbagi ilmunya bun

29 Feb
Balas



search

New Post