Saat pulang kerumah, minggu sore (25/10/2020), garasi dalam keadaan terkunci (locked). Memang, saya menguncinya dari luar sebelum berkunjung ke rumah mertua pada Jum’at pagi. Sebuah gembok kecil berwarna warna putih, tapi terlihat kokoh, saya gunakan untuk mengunci. Saya minta istri untuk membuka pintu garasi. Saya beserta dua anak saya menunggu dalam kendaraan yang terparkir di depan garasi. Biasanya, kalau garasi sudah terbuka, kendaraan saya masukkan dan kami turun disana.

Hampir lima menit berlalu, pintu garasi belum terbuka. Saya lihat dari kaca spion, istri sedang berusaha membuka. Beberapa menit kemudian, dia bilang “Bi, saya tidak bisa buka”. Saya turun dari kendaraan, dan mengambil alih kunci garasi. Sama seperti istri, tetap tidak bisa membuka. Saya panggil anak pertama untuk mencoba membuka, barangkali bisa. Hasilnya sama, pintu garasi tidak bisa dibuka.

Saya mencoba menggunakan cara lainnya. Kunci cadangan diujicobakan, olie dioleskan, tetapi belum berhasil juga. Karena cara halus tidak bisa “membujuk” gembok pintu garasi terbuka, saya putuskan menggunakan cara kekerasan. Anak pertama menggunakan sebuah palu dan memukul gembok agar terbuka, tidak berhasil. Akhirnya, gergaji besi jadi senjata pamungkas yang memutus kuncian gembok secara paksa. Bersyukur, cara ini berhasil. tetapi gembok rusak dan tidak bisa digunakan lagi.

Gambar oleh <a href="https://pixabay.com/id/users/jillwellington-334088/?utm_source=link-attribution&amp;utm_medium=referral&amp;utm_campaign=image&amp;utm_content=2057742">Jill Wellington</a> dari <a href="https://pixabay.com/id/?utm_source=link-attribution&amp;utm_medium=referral&amp;utm_campaign=image&amp;utm_content=2057742">Pixabay</a>