Bersih Itu Berkah
Menjelang akhir pekan, waktu bagi saya dan keluarga bersih-bersih. Jika hari sebelumnya konsen kami pada pekerjaan, tetapi tidak dengan akhir pekan. Biasanya dimulai Jum'at sore dan berakhir Sabtu. Fokus kami pada kerapian dan kebersihan rumah.
Selama lima atau enam hari kami memulai aktivitas rutin. Sejak pagi, selepas salat Subuh, sampai menjelang petang, tenaga kami terkuras untuk pekerjaan kantor. Begitu juga dengan kedua anak kami, sibuk dengan urusan sekolah atau sekedar bermain. Wajar ia masih kelas nol besar. Tidak ada waktu, atau minim waktu untuk mengadakan kebersihan secara total. Paling sering ada merapikan anak. Menyapu...sering tidaknya.
Nah..saat akhir pekan datang, fokus kami beralih. Rumah menjadi pusat perhatian. Kebersihan dan kerapian. Akhir pekan adalah waktu bersantai dan menikmati suasana rumah yang asyik. Akan tetapi, itu bisa terjadi apabila rumah sudah dibersihkan dan dirapikan dahulu.
Makanya, setengah waktu akhir pekan digunakan untuk kerja. Bukan di kantor tapi di rumah. Bukan urusan pekerjaan, tapi kerapian dan kebersihan. Kami yakin bersih itu sehat.
Plus, bersih itu berkah. Pasalnya, hari ini kami bersih-bersih pisang hasil kebun yang sudah matang. Tidak mungkin kami habiskan sendirian. Agar tidak menjadi sampah, tetapi menjadi berkah, pisang harus saya bersihkan. Caranya di"buang" ke sekolah, ke teetangga, atau saudara. Demoga bersih itu menjadi berkah.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar