Taupik Rohmansyah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Gemuruh Zaman Sunyi

Sepertinya pantas jika saat ini masuk kategori zaman sunyi. Zaman tanpa tegur sapa, zaman tanpa suara. Ucapan menjadi sangat langka, lidah sepertinya kelu untuk berucap.

Sekerumunan orang bertemu dalam satu ruangan, tanpa suara. Jari jemarinya sibuk diatas keyboard android, lancar menjelajah tanpa beban. Gerakannya naik turun atas bawah, gerak bebas kiri kanan. Sesekali senyum, kadang kadang bergumam, tanpa sadar ada yang tertawa ngakak. Senyap, terlelap dalam lautannya masing-masing? Berselancar zig zag, searching menu kesana kemari.

Zaman sunyi terus bergemuruh, memenuhi ruang kantor, tempat istirahat, angkutan umum, tanah lapang, pinggir sawah, ruang keluarga, bahkan teras rumah ibadah. Ia begitu liar menembus batas dunia, sekaligus menutup batas relasi individu. Seakan-akan tercipta garis demarkasi yang cukup tebal untuk sekedar membiasakan kembali bertegur sapa melepas kerinduan.

Kerinduan cukup di keluarkan melalui kata-kata, gambar, vidio yang juga tanpa suara, semuanya membisu. komunikasi menjadi begitu terbatas, pesan pun mengalami distorsi yang cukup jauh.

Distorsi ini bisa di buktikan melalui begitu mudahnya seseorang mengkopi ulang, kemudian mengirimkannya ke pemilik akun lain tanpa proses edit yang mencukupi. Asal judulnya menarik, kirim sebar melalui broadcast. Asal isinya menyenangkan hati kirim tanpa permisi. Waktunya kapan saja, dimana saja kepada siapa saja. Bahkan seorang pejabat negara pun bisa begitu mudah melakukan komunikasi sosial tanpa edit, asal sebar asal senang.

Sungguh menyenangkan memang, ketika dalam keriuhan masih bisa berinteraksi dengan belahan dunia manapun. Seperti menembus batas waktu, quantum leave, loncat sini loncat sana membawa setumpuk file yang tidak kelihatan, menyebarkan seabreg gagasan yang tanpa sortiran. Sekali lagi asal sebar asal senang.

Zaman sunyi ini terus bergemuruh, riuh rendah nya di frequensi yang tak kelihatan. Zaman sunyi ini sepertinya tidak akan pernah berakhir, terus berkembang terus mengembang, menggelembung menjadi sesuatu yang senantiasa disenangi. Berkelindan dengan berbagai kepentingan; kekuasaan, promosi, unjuk pengaruh dan kesenangan.

Sungguh, gemuruh zaman sunyi ini hanya akan berhenti pada saat kuota sudah tak berdaya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ajiiiib.... Tulisannya selalu mengena

06 Sep
Balas

Kena deh...

06 Sep
Balas



search

New Post