"Ilmu itu dicari, bukan ditunggu." Kata-kata dari seorang teman yang ia tulis di beranda FB-nya selalu terngiang di telingaku. Kata-kata itu pula yang membuatku semangat untuk mengejar ilmu.

Namun, akhir-akhir ini pikiranku sedikit terusik dengan keadaan yang berbeda. Banyak penjaja ilmu menawarkan jasa, namun sepi peminat. Ada apa dengan orang-orang di tempat tersebut? Ilmu yang ditawarkan sangat penting, namun sedikit sekali yang mau mendapatkannya.

Jika saja ilmu itu ditawarkan padaku, tentu dengan senang hati dan sepenuh jiwa akan mengikutinya. Jika harus mengeluarkan biaya saja daku rela, apalagi ditawarkan secara cuma-cuma.

Padahal pepatah Arab mengatakan "Tuntutlah ilmu walau sampai ke Negeri Cina." Pepatah tersebut mengandung makna bahwa dalam menuntut ilmu kita harus benar-benar bersungguh-sungguh meskipun harus menjemputnya ke tempat yang jauh.

Ilmu itu datangnya dari Tuhan, sedangkan para penjaja ilmu hanyalah orang yang dititipi ilmu dan mereka diwajibkan untuk menyampaikannya pada yang lain. Oleh karenanya, dengan menghormati para penjaja ilmu secara tidak langsung kita telah menghargai ilmu yang ada padanya. Seandainya kita merasa tidak membutuhkan para penjaja ilmu, setidaknya kita menghargai ilmu yang ia sampaikan.

Semoga kita selalu menjadi orang yang selalu menghargai ilmu.