Dari jaman doeleo sampai jaman now, tak ada yang berubah peran seorang ibu, mama, emak, ataupun biyung dalam mengelola rumah tangga. Perubahan terjadi pada pergeseran budaya dan gaya yang ditampilkan setiap generasinya. Pada saat ini, di era semua serba teknologi, muncullah era emak-emak millenial dengan usia boleh dibilang sekitar 25 sampai 40 tahun. Dimana dominasi aktivitas mereka hampir tidak pernah terlepas dengan kecanggihan internet dan gadget.

Inilah ciri-ciri emak-emak milenial yang mungkin Anda sendiri masuk dalam kategori tersebut.

1. Gadget Penentu Status Sosial

Tidak bisa dipungkiri, teknologi sudah sangat melekat pada era digital saat ini. Ini juga yang menjadi ciri utama emak-emak milenial. Mereka sangat akrab berselancar dengan smartphone untuk update status keseharian mereka. Parahnya lagi, ada yang beranggapan gadget yang mereka pegang juga menentukan status sosial mereka. Ini saya rasakan sendiri, terkadang emak-emak ini jauh lebih mengerti perkembangan tipe-tipe smartphone terbaru dibandingkan suaminya. Luar biasa kan?

2. Semua Serba Aplikasi

Kemudahan hidup memang bagian dari tujuan utama perkembangan teknologi. Walapun sisi negatifnya juga terasa amat besar juga. Tapi sisi negatif itu terasa semu, ketika kita mudah memanggil abang GoJek untuk mengantarkan makanan via GoFood lewat aplikasi. Malas deh memasaknya. Lain lagi, orang sekarang lebih nyaman nelpon pakai Whatsapp, dibandingkan dengan nelpon biasa seperti jaman dulu karena gratis pulsa. Tak bisa bertemu langsung, maka digunakannya Video Call. Tapi itulah kenyataannya, mudah itu memang meriah.

3. Berburu Promo untuk Kelola Keuangan Rumah

Banyaknya e-commerce semisal Shopee, Lazada, Bukalapak, Tokopedia, Elevenia, Zilinggo dan lain halnya memudahkan emak-emak milenial berburu promo belanja. Tak ada salahnya memang, jika memang lebih murah kenapa tidak? Karena keuangan keluarga memang menjadi hak “prerogatif” emak-emak demi stabilnya pengeluaran keuangan dan stabilnya “kejiwaan” saat uang lagi seret. Apalagi sekarang tak hanya belanja, bayar tiket pesawat, PLN, PDAM, pulsa internet, pulsa listrik dapat dilakukan lebih mudah dan murah melalui aplikasi-aplikasi pembayaran lewat smartphone.

4. Stalking di Medsos Anak

Kalau Anda termasuk golongan emak-emak milenial yang punya anak beranjak dewasa, biasanya salah satu bentuk pengawasan terhadap anak adalah mengecek keseharian anak di media sosialnya. Ini biasanya yang kurang disenangi anak jaman now¸ walapun sebenarnya niatnya pun baik. Asal dikomunikasikan dengan baik dengan sang anak, sepertinya hal ini tidak seharusnya menjadi masalah yang berarti.

5. Mau Masak, Bertanya pada Mbah Google

Lain halnya generasi sebelum milenial, mereka sudah terbiasa memasak dengan pengetahuan turunan dan insting bak seorang chef. Tak perlu lagi ragu menyemplungkan bahan-bahan makanan dengan takaran tertentu. Mereka sudah tahu dengan detil perbandingan bahannya.

Beda dengan emak-emak milenial, entah bagaimana ceritanya seolah ada rantai terputus di sini. Emak-emak milenial sangat mempercayai Mbah Google sebagai referensi utama dalam aktivitas utama seorang ibu. Memasak sayur lodeh tanya Google, mau buat opor ayam tanya lagi ke Google dan itu seterusnya. Tapi itu patut kita hargai, adanya kemauan untuk mengahdirkan suatu masakan yang enak untuk keluarganya tercinta. Walaupun masih tertatih tetapi semua akan baik-baik saja pada akhirnya.

Apapun itu, setiap masa pasti berbeda karakternya. Ibu-ibu jaman dulu, juga pasti berbeda karakter dengan emak-emak milenial jaman sekarang. Emak-emak milenial sekarang pasti juga akan berbeda dengan generasi emak-emak Gen-Z di masa mendatang. Patut disyukuri adalah ibu, emak, mama, ataupun biyung adalah orang yang mempunyai kontribusi paling besar didalam hidup kita. Maka sungguh rugi jika kita menyia-nyiakan ibu kita.

Selamat malam. Selamat Hari Ibu.