JELUJUR KASIH DI RUMPUN ILALANG (bg 1)

Hujan tiga hari berturut turut, meluruhkan debu di ujung dedaunan. Pucuk muda menggeliat manja, memanjangkan meristem primer, menumbuhkan daun baru. Noduspun ikut mengetuk jendela batang, agar bertambah dahan dan ranting.

Butiran embun di jendela masih menempel. Azme menatap ke luar jendela dengan tatapan tak berkedip. Nyanyian indah butiran rinai tak mampu mengusir resah yang mencubit hatinya.

Bila ia lelaki sholeh, tentu ia akan menjaga segala gejolak dan riak, agar tidak memporak porandakan hati yang mencintai. Bukankah akal dan iman yang Allah titipkan untuk mengendalikan keinginginan yang akan menyakiti siapapun? Lelaki sholeh tentu akan amanah dengan segala janji saat ijab kabul di depan penghulu. Tentu ia tidakkan membiarkan abu dan debu mengotori putihnya janji suci dengan sang istri.

🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄

Yusuf akan menyelesaikan S2 nya di negeri Kangguru. Penelitian tentang fiber optik dan serat optik membuat ia dikaruniai keberuntungan. Pihak Universitas menawarkan penelitian lanjutan untuk disertasi S3. Sungguh ini rezeki yang sangat membahagiakan. Bergegas ia mengabari Azme.

[Dek, Alhamdulillah Mas ditawari untuk melanjutkan S3]

[Alhamdulillah, berarti tambah lama lagi di sana Mas?]

[Iya, tapi Mas pulang dulu, sekalian laporan ke fakultas]

Yusuf menjeda wapri dengan Azme. Ia mengintip notif Wa Denisa, rekan satu team di laboratorium serat optik. Tidak ada tanda-tanda Denisa sedang aktif.

Denisa adek kelas Yusuf zaman putih abu-abu, pernah sama-sama menjadi pengurus Osis. Dan rasa kagum Yusuf pada Denisa masih bersisa.

Hal ini juga yang akan ia sampakan pada Azme nanti, ia ingin melaksanakan sunnah Rasul, poligami. Yusuf tidak mau jadi lelaki pengecut, ia akan berterus terang pada Azme. Apapun reaksi Azme ia akan terima dengan segala konsekuensi. Bagi Yusuf niat baik harus dimulai dengan cara yang baik. Kenapa mesti sembunyi?

🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄

Apakah niat Yusuf ini yang membuat Azme resah? Kenapa bukan getar-getar rindu yang bertalu talu? Azme tidak bisa menggambarkan debaran yang ia rasakan. Yang ia tahu ini bukan riak-riak lama tak bertemu, tapi kecemasan tanpa sebab yang jelas.

Azme meneguk air hangat untuk mengusir kegundahan hatinya. Perlahan ia beristighfar, bertasbih dan memohon ketenangan hati.

Tiba-tiba gawainya bergetar. Tiga buah foto terpampang di waprian dari suaminya. Yusuf mengirim foto saat di laboratorium, ada lima orang team. Tiga orang sepertinya bule, Yusuf dengan seorang wanita berkerudung syar'i yang berwajah Indo.

Azme mengamati ketiga foto tersebut, nafas Azme terasa makin cepat. Dari ketiga foto dengan latar yang berbeda, Yusuf selalu di sebelah kanan perempuan tersebut. Hmmm, apakah ini yang membuat hatiku dibalut resah? (batin Azme)

Azme belum membalas waprian Yusuf, ia tidak ingin memupuk benih prasangka pada lelaki pilihan itu. 

Allah pemilik hati, aku mohonkan padaMu, untuk menjaganya dari godaan bermaksiat sekecil apapun. 

#NyanyianJemari

23022021

#NyanyianJemari

22022021