Balada Akta Hilang
Saat ini hasna sudah kelas XI dan sudahhampir kenaikan kelas 3, tepatnya sudah 2 tahun dia masuk di SMK ku, dan dua tahun juga dia berada di perwalianku.
"Bu kalo mau ambil akta lahirke siapa ya?"
"La yang ngumpulkan siapa na?"
"Waktu pendafataran masuk dulu bu"
"Ooo...sudah lama ya,apa belum dikembikan ? Bu tary tanyaakn dulu ya ke kesiswaan, secara bagian pendaftaran di kesiswaan"
Setelah aku hubungi waka kesiswaan, aku dapatkan bahwa semua berkas yg menyimpan TU,
"Sebenarnya sudah lama lo bu sejak kls satu, saya suruh ambil, tapi anak - anak banyak yang tidak ngambil"
Ooo, berarti bukan kesalahan di manajemen sekolahan batinku
Setelah aku infokan ke hasna untuk menghubungi bu fitri, namun hari itu hasna belum beruntung, ternytaa syarat pengbilan harus membawa bukti peminatan siswa baru.
"Bu, bukti saya yang ketemu cuma fc an"
"Oke gpp"
Setelah hasna menemui bu fitri, ternyata aktanya tidak ada, dan di bu fitri hanya ada catatan yang belum ambil, pikirku ngimana ini kalo tidak ada bukti pengambilan, aku juga tidak bisa membuktikan kalo sekolah tidak bersalah mana orangtunya juga menghubungiku dan sedikit emosi sepertinya dengan kasus itu, mana saat ini aku lagi ada kegiatan workshop, aku hanya bisa memantau dari chat
"na, solusi dari TU gimana terusan?"
"Sruh coba nyari di BK bu, tapi tadi saya wa bu din tidak ada katanya, maaf saya belum semoat ke BK karena harus segera masukke tempat PKL"
"Oke bu tary bantu nglacak ke BK ya"
Segera aku hubungi sahabatku yang ada di BK, dia juga selu berkecimpung di kepanitian pendaftaran setiap tahunnya
"Mb, minta tlg carikan akta an hasna skrg udah kls xi, tadi ambil di TU katanya tidak ada, sama bu fitri suruh nyari di BK"
Aku baiasa memangggilnya mb, sejak tau hubungan kekerabatan anatara dia dengan suamiku
"Kalo dua tahin laluBK tidak menerima berkas, jadi psti tidak ada"
Ah, bagaimana lagi aku harus melacaknya sedang ibuknya terus mendesakkku.
"Gimana bu, aktanya hasna kok ngak ada padahaal penting"
Saat itu akujuga belom begitu konsentrasi , antara mendengarkan workshop dan mencari jalan menemukan aktanya hasna aku cuma punya satu pilihan mengurus baru
"Gini aja bu, nanti coba saya bantu lacak ulang, sekarang saya masih ada kegiatan, kalo memang tidak ada nanti saya bantu buat mengurus yang baru, saya carikan info dulu buat syarat pengurusan baru"
Tak ada balasan lagi dari beliounyamungkin sedikit kesalbeliou, aku coba memaklumi.
Sesaat kemudian aku teringat bukti peminatan hasna yang cuma fc lalu aku hubungi lagi temanku yang ada di BK
"Mbak kalo pengambilan berkas bawa bukti peminatan, terus ditarik gak buktinya?"
Seketika aku mencoba menganalisis kejadian itu
"Bu, dari sekolahan untuk pengambilan dokumen harus membawa bukti peminatan asli dan kemudian ditarik oleh sekolahan, sedangkan milik hasna yang ada cuma fc, menurut saya kemungkinan akta hasna sudah diambil, makanya bukti peminatan yang askiny sudah tidak ada"
Sesaat tidak ada jawaban dari ibu hasna, hanya sekedar dibaca, lalu aku juga menchat hasna,
"Iya ya bu, kalo gitu saya cari lagi bu"
Beberapa saat kemudian ibunya hasna tampak mulai mengetik
"Mohon maaf bu, ternyata aktanya dibawa kakany hasna yang sudah nikah, maupecah kk harus bawa akta asli semua, dan sudah dua bulan belom dikembalikan"
Alhamdulillah lega rasanya, terkadang banyak hal yang bukan bagian dari tugas kita namun memaksa kita harus beryggungjawab demi kestabilutasan semuanya. Belajar dan terus belajar memghadapi semua keruwetan adalah modal kita menjadi semakin kuat dan tangguh.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar