Ayatun 1 : Teks Puisi

TUNAS

tanam bibit

tumbuhlah

terbang melangit

rengkuh

ayomi kehidupan

Ayatun 2 : Genre Puisi

Pusai, puisi bonsai.

Ayatun 3 : Makna Puisi

"tanam bibit"

Asal kalimatnya, "Tanamlah bibit jati diri manusia Indonesia seutuhnya!" Ini adalah pesan puisi ini. Agar kita menanamkan jati diri kepada anak didik kita sebagai manusia Indonesia seutuhnya.

"tumbuhlah"

Asal kalimatnya, "Tumbuhlah panca tunas bersayap dua." Maksudnya, jati diri manusia Indonesia seutuhnya memiliki sepuluh karakter yang tersurat dalam tujuan pendidikan nasional (tunas). Ditulis menjadi panca tunas dengan masing-masing tunas berkeping daun dua.

"terbang melangit"

Asal kalimatnya, "Kelak menjadi Garuda yang terbang ke langit kemuliaan." Kemudian, panca tunas tersebut tumbuh besar menjadi Garuda dengan lima pasang sayap. Dia terbang ke langit kemuliaan dengan sepuluh akhlakul karimah.

"rengkuh"

Asal kalimatnya, "Merengkuh persaudaraan dan persekutuan." Maksudnya, dalam keikutsertaannya mentertibkan dunia, Santri Pancasila menjalin persaudaraan dengan kaum muslimin dan menepati janji yang disepakati bersama dengan kaum kufar. Hal itu karena Santri Pancasila mencintai kaum muslimin dan perdamaian abadi. Adapun perang, jika dan hanya jika tidak ada jalan keluar alias menemui jalan buntu sebagai keputusan terakhir.

"ayomi kehidupan"

Asal kalimatnya, "Mengayomi kehidupan qolbu setiap insan." Maksudnya, dengan berpedoman pada Al Quran dan As Sunnah ala fahmi Salaf, Santri Pancasila menebar cahaya Allah ke segala penjuru bumi, menghidupkan hati yang mati dengan izin Allah, Tuhan Yang Maha Esa.

Bitaufiq wannajah, semoga berjaya!