tugas menyunting 2
Luka yang Mendera
Oleh:Seir Haidah Hasibuan
(Sumber: Blog Gurusiana)
"Pergilah, kalau itu maumu. Tak usah kembali lagi!, Kirin tak kuat lagi menahan luka yang sekian lama bertengger di dadanya. Tidak ada lagi kedamaian dalam bahtera mereka. Setiap malam Dodi suaminya meninggalkan dirinya di rumah mungil yang menjadi tempat tinggal suami Istri mereka, yang masih seumur jagung.
Prang, semua piring dihempas ke lantai, tersentak Kirin mendengarnya. Kirin bergeming, tak ingin dia tidak ingin menoleh laku suaminya itu. Suara pintu yang terdengar kencang, saat Dodi ke luar meninggalkan Kirin.
Sunyi, sepi, saat Dodi meninggalkan Kirin. Tak ada lagi hentakan suara dan benda yang melayang. Hanya air mata yang menganak sungai membasahi pipi Kirin.
"Mana janji manis yang dulu kau ungkapkan dulu Mas, saat kita bercinta pacaran mas dulu? Semuanya hampa belaka!
Walau engkau menyakitiku, aku tetap berharap kita akan berdamai lagi, dan Aku tetap berdoa untuk meluluhkan hatimu yang keras, bagai batu karang.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Salam literasi!