SADAR DAN TAK SADAR
Beribu sembilu seakan menusuk ragaku, sakit, perih dan merintih, ku tak percaya kalau ini terjadi, kukira hanya nun jauh disana saja, kukira hanya... hanya si pulan saja, kukira hanya.. hanya...yang tidak suci saja..kukira...kukira...kukira..ternyata aku Kecewa...
Kulihat pagi yang cerah ini banyak sekali orang yang berlalu lalang, penjual sayur yang hampir habis dagangannya, tapi ada juga penjual sayur yang baru pulang dari pasar, dan bersiap membuka warungnya, penjual bubur bayi yang mulai sibuk melayani pembeli, sama halnya dengan si mpo yang dikerumuni pembeli sarapan pagi:
“Po..aku nasi uduknya lima bungkus, kata ibu berbaju merah sambil memilih milih gorengan”
“ aku nasi kuning tujuh bungkus pake sambel kacang..” kata ibu yang berbaju kuning
Di sisi lain ibu-ibu dan bapak-bapak memilih-milih jajanan, atau makanan yang akan dibelinya, ada juga ibu-ibu yang berulang menghitung jumlah uang yang akan dibayarnya, begitu sibuknya pagi itu di warung makanan si mpo.
Diseberang jalan abang penjual ketoprak melayani satu persatu pembalinya.
Disana juga ada penjual bubur ayam yang mulai menawarkan dagangannya.
Pokoknya sederetan para penjual berbagai makanan di sepanjang jalan ini, mulai sibuk melayani pembeli.. uhf.
Kucoba beralih pergi ke warung minin,berharap disana bisa leluasa memilih makanan, tapi ternyata sama saja .... berkerumun, berkerumun bapak-bapak dan ibu-ibu membeli makanan untuk sarapa pagi.
Kucoba lagi untuk menunggu..dan menunggu, ahirnya..
Lemah lunglai diri ini kembali ke rumah tak membawa apa-apa.
Oh.....pantas saja semua ini bisa terjadi, teman dan sahabat yang aku cintai, terkapar tak berdaya, entah sampai kapan akan begitu. Sedih hati ini karena bibir tak bisa berbisik di telingamu. Sedih hati ini karena tangan tak bisa menggapaimu, sedih hati ini karena tak bisa memelukmu. Sedih hati ini karena tak bisa tersenyum dan barkata sabar untuk membalas duka laramu.
Katanya pembatasan pergerakan orang, tapi nyatanya siapa saja leluasa melakukan aktifitas.
Katanya menjaga jarak, tapi nyatanya banyak orang berkerumun hanya sekedar untuk membeli makanan sarapan pagi.
Katanya menutup hidung dan mulut agar tidak saling terkontaminasi, tapi nyatanya tidak...
Sahabat inilah jawabannya, banyak yang menganggap sepele arti menutup hidung dan mulut, arti menjaga jarak dan menjauhi kerumunan.
Pantas engkau terkapar disana , pantas beribu orang terkapar disana. Banyak yang tak berdaya. Karena tak sadarkan arti sebuah masker, arti jaga jarak dan menahan diri agar saling menjaga diri.
Tak akan sadar..karena mengaggapnya sepele
Tak akan sadar ..karena merasa hal yang remeh
Tak akan sadar karena menganggapnya tak mungkin.
Haruskah menunggu beribu orang lagi untuk menjadi korban
Haruskah satu demi satu tetangga kita menjauhi kita...., Malaysia, Brunai , Australia atau yang lainnya.
Atau haruskah disisi orang yang kita cintai sendiri yang akan jadi korban
Oh....alangkah sedihnya kalau ini terus berlanjut dan berlanjut.
Kawan.. mari kita mulai, kawan.. mari kita sadarkan ini, mari kita sadarkan dan pelihara diri dari si covid ini.
Kawan ayo kita bangkit , ayo kita semangat...untuk mengusir si covid ini.
Masih panjang jalan yang akan kita lalui, setidaknya untuk diri, anak dan cucu nanti.
Sahabat ..semoga engkau dan yang lain disana segera sembuh, segera pulih .... dan kembali disisi-sisi yang mencintai.
Semoga corona segera berlalu dari bumi ini.
Cerpen kelas menulis cerpen 1
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ceritanya menarik keren Bun. Coba lagi menulis cerpen. Semangat! Semoga sehat dan sukses selalu ya aamiin. Sudah saya folow
Keren sekali tayangannya, mantap, sehat dan sukses selalu Bu Tamamah, salam kenal dan izin follow ya bu