Si Dalang
Sepi sorak pada kelam malam,
Membisu pada gemuruh keinginan mencekam,
Dalam diam terhambat ungkapan,
Tertunduk si naluri kebencian.
Dipersalahkan padahal tidaklah mengerti,
Dibenarkan padahal hanya membujuk hati,
Bernafas namun kaku bagaikan telah mati,
Menutupi mata menahan rasa tersakiti.
Malam makin larut,
Fikiran mulai berserabut,
Kebenaran tiada diikut,
Pembenaran yang senantiasa dilanjut.
Tetesan air pertanda gerimis telah datang,
Curahan derasnya hujan lalu menghilang,
Tertawalah si dalang dengan girang,
Melihat tanah air telah diguncang.
Oleh Syamsudin Bin Ismail
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar