Selamat Jalan Pak Haino Guru Kami di MAN 1 Muna
Keluarga Besar Kementrian Agama Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara berduka. Pengawas Madrasah Kemenag kab. Muna, La Haino, S.Pd., M.Si berpulang ke rahmatullah pada Selasa (09/05/2023).
Kabar duka kepergian Pak Haino saya peroleh dari Whats App Group (WAG) Alumni Madrasah Aliyah Negri 1 Muna (MAN 1 Muna).
"Innalillahi wainnailaihi raji'un... Telah meninggal Dunia La Haino di RSU Bahteramas Pada pukul 04.30 pagi tadi. Dan pagi ini akan diberangkatkan di Raha", tulis salah satu anggota WAG Alumni MAN 1 Muna.
Berita duka disambut ucapan belasungkawa disertai doa seluruh anggota grup, semoga almarhum diterima amal baiknya oleh Allah dan diampuni kesalahannya.
La Haino mengawali karir sebagai abdi negara di lingkup Kemenag Muna sebagai pendidik di Madrasah Aliyah Negeri 1 Muna yang saat itu bernama MAN Kota Baru. Saat itu MAN Kota Baru yang kemudian berubah nama menjadi MAN 1 Muna baru saja didirikan.
MAN Kota Baru merupakan madrsah alih status dari Madrasah Aliyah Swasta Al-Ikhlas yang diselenggarakan oleh Yayasan Al-Ikhas. Pendiri dan pemilik Yayasan Al-Ikhlas adalah mendiang H. Laode Abdul Khaliq, tokoh Agama Kabupaten Muna yang juga Kepala Kantor Departemen Agama Pertama Kabupaten Muna.
Pak Haino bergabung dengan MAN Kota Baru/MAN 1 Muna pada masa-masa awal MAN 1Muna. Beliau termasuk deratan guru-guru angkatan pertama di MAN. Saat pak Haino masuk MAN saya sudah duduk di kelas 2. Sehingga sampai tamat MAN tidak pernah diajar oleh beliau di kelas. Tapi kedekatan dan komunikasi dengan beliau sangat dekat. Mungkin karena waktu itu beliau masih muda dan baru lulus kuliah, sehingga sanga dekat dan komunikatigf dengan semua siswa lintas angkatan dan jurusan.
Beliau termasuk sosok inspiratif dalam hidup saya. Ketika lulus MAN dan hendak daftar kuliah beliau ikut memberi masukan terkait jurusan. Dalam satu obrolan santai di teras sekolah beliau memberi masukan ke beberapa teman untuk mempertimbangkan masuk Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah (PGMI). Alasannya peluang kerja di masa datang cukup potensial. Ke depan akan dibuka MIN di berbagai daerah dan butuh guru berlatar belakang PGMI.
Saya sendiri waktu itu awalnya mengikuti seleksi masuk Universitas Haluoleo (UHO) yang waktu itu disingkat Unhalu. Jurusan pilihan saya adalah Pendidikan Bahasa Inggris sebagai pilihan pertama dan pilihan kedua Pendidikan Bahasa Indonesia. Alasan dan pertimbangan saya karena sesuai jurusan di Madrasah, yaitu jurusan Bahasa.
Namun qaddarallah, saya tidak lulus di pilihan pertama. Tapi lulus di pilihan kedua. Masukan dari beberapa pihak mulai orangtua dan guru, lebih baik kuliah di jurusan lain walaupuun tetap ikut test. Nah menjelang pendaftaran dapat masukan dari Pak Haino terkait prospek dan peluang kerja Sarjana PGMI di masa depan.
Atas pertimbangan tersebut saya memutuskan mendaftar pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Kendari (STAIN Kendari) yang saat ini meningkat menjadi Institut Agama Islam Kendari (IAIN Kendari). Dan jurusan pilian saya adalah PGMI (waktu itu masih jenjang Diploma tiga) sebagai pilihan pertama dan Kependidikan Islam (KI) sebagai pilihan kedua.
Seingat saya, waktu itu lolos seleksi masuk PGMI sesuatu banget. Mungkin karena peluang kerjanya yang prospektif dan seleksi yang ketat serta jumlah pendaftar yang banyak. Saya tidak ingat berapa rasio pendaftar dan yang diterima. Tapi kelihatannya semua pendaftar kelihatan sangat antusias mengikuti test tulisan dan lisan serta wawancara.
Yang agak sedikit menegangkan adalah test lisan dan wawancara. Karena ada test baca tulis Al-Qur'an dan test kemampuan menerjemah al-Qur'an serta hafalan surat-surat pendek. Karena lulusan Madrasah dan pernah mondok tidak mengalami kendala saat ikut test lisan. Selain itu berkas juga didukung beberapa sertifikat keikutsertaan dalam lomba MTQ tingkat Kecamatan sampai Provinsi.
Alhamdulillah saat pengumuman kelulusan saya termasuk yang lulus di jurusan PGMI. Walau kemudian kuliah di PGMI Fak Tarbiyah STAIN Kendari tidak saya lanjutkan. Sebabnya saya juga lulus dan diterima di kampus lain di kota Makassar. Yakni di Lembaga Studi Islam dan Bahasa Arab Universitas Muhamamdiyah Makassar.
Alasan lebih memilih kuliah ke Makassar karena sejujurnya sejak awal memang bermimpi kuliah di Makassar, yang bagi dan menurut saya merupakan kota Pelajarnya Sulawesi bahkan Indonesia Timur. Selain alasan beasiswa. LBA dan Dirasat Islamiyah Al-Birr Unismuh Makassar memebrikan beasiswa full kepada seluruh mahasiswa, bahkan mahasiswa dari luar Makassar mendapatkan fasilitas asrama dan uang makan bulalan.
Walau tak sampai lelesai kuliah dari PGMI, perjalanan waktu kemudian mengemabalikan saya ke jalur dan dunia pendidikan. Selepas dari Al-Birr Unismuh Makassar saya melanjutkan kuliah pada Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA) Makassar. Setamat dari STIBA saya juga menuntaskan kuliah di Fakultas Tarbiyah, yakni pada Institut Agama Islam Al-Aqidah Jakarta pada tahun 2012.
Modal Sarjana Pendidikan Islam dari al-Aqidah yang kemudian membuat saya kembali berkiprah dalam dunia pendidikan sebagai guru dan dosen. Saya juga melanjutkan studi ke jenjang berikutnya pada jalur dan jurusan pendidikan. Alhamdulillah hari ini memilih ladang amal dan pengabdian melalui lembaga pendidikan.
Ketika pagi ini dapat kabar duka kepergian guru kami La Haino, saya jadi teringat nasehat dan masukan beliau dua dasa warsa lebih lalu. Berkat mengikuti masukan beliau saya tetap berkiprah di dunia pendidikan.
Pak Haino meniti karir sebagai abdi negara di lingkup Kementrian Agama mulai dari menjadi guru sampi menjabat sebagai pengawas madrasah. Amanah terakhir beliau sebagai pengawas Madrsah pada Kementrian Agama Kabupaten Muna. Selain itu semenjak tidak lagi mengajar pada MAN 1 Muna beliau masih terjun langsung sebagai pendidik dengan mengelola lembaga pendidikan swatsa, yakni Pesantren Subulussalam Ghonsume Kabupaten Muna.
Hari ini beliau berpulang. Insya Allah beliau berpulang sedang menyandang status sebagai pendidik, sebagai orang yang menghibahkan hidup dan ilmunya untuk kemajuan ummat dan bangsa. Selain berkiprah di jalur pemerintahan melalui Kemenag, beliau juga berkiprah melalu jalur swatsa.
Semoga husnul khatimah. Semoga Allah merahmatimu wahai guru.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar