7 Ramadhan 1446 H

Oleh: Syai_Riz

Jum'atan hari ini di masjid Oesman Al-Farsy nuansanya berbeda. Imam dan khatib yang bertugas berasal dari timur tengah Syech Omar Ied Abdel Qodir. Syech Omar, biasa begitu dia disapa mengungkapkan rasa syukur yang mendalam atas sambutan masyarakat Pamekasan.

Dalam khotbahnya Syech Omar, menyitir ayat Al-Qur'an Surat Al Isra' ayat 1- 5. Menurutnya ayat tersebut berbicara tentang bani israel dan sifat-sifat mereka. Syech Omar juga bercerita tentang perjuangan rakyat Palestina dalam mempertahankan Masjidil Aqsha. Berbulan-bulan mereka bertahan dengan tanpa pasokan makanan. Selama waktu itu pula mereka berpuasa tanpa pernah tahu kapan harus berbuka. Sebuah perjuangan yang tak mudah dan terbayang betapa sulitnya mereka.

Syech Omar berterima kasih atas bantuan kemanusiaan dari masyarakat Indonesia yang terus saja bergulir. Beliau melanjutkan rasa terima kasihnya dengan kalimat "Bukankah Rabb kita sama?, bukankan kitab kita sama?, bukankah agama kita sama? dan bukankah kiblat kita sama? Jangan tinggalkan kami berjuang sendiri, sehingga takkan pernah muncul kalimat Ainal Muslimun? (Dimana orang muslim)?"

Tidaklah pantas memang melihat mereka berjuang sementara kita berpangku tangan. Jika kita tak bisa berjihad ke medan laga, setidaknya kita dapat membantu mereka dengan makanan dan obat-obatan untuk para mujahid dan para pengungsi. Mujahid Palestina adalah Sabilillah, yaitu orang yang berjuang di jalan Allah. Keberpihakan kita pada mereka adalah refleksi iman yang kita miliki. Rasulullah mengingatkan kita,

لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ:

“Tidaklah sempurna iman seseorang di antara kalian, sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana mencintai dirinya sendiri.”