Syaiful Rizal

Kepala Sekolah di SMPN 5 Pamekasan Jawa Timur. Seorang Trainer Olimpiade Matematika Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Trainer TOT Olimpiade Matematika...

Selengkapnya
Navigasi Web

Bebincang Nafsu Dengan Mak Ibeh

Oleh: Syai_Riz

Pagi ini Mak Ibeh kedatangan tamu spesial yaitu Pak To, guru yang dulu pernah bertugas mengajar di kampungnya. Mereka melepas kangen setelah empat belas tahun berpisah.

Perbincangan mereka diawali dengan menceritakan kondisi keluarga mereka masing-masing hingga nostalgia kenangan lama saat Pak To bertugas di desa itu. Lebih banyak kenangan indah yang Pak To ceritakan. Memang Pak To termasuk pendidik yang luar biasa dalam melaksanakan tugasnya. Ia mencintai murid-muridnya seolah anak sendiri. Pak To contoh pribadi guru yang melaksanakan tugas jauh melebihi takaran yang ditetapkan pemerintah. Sore dan malam hari selalu saja rumah kontrakannya dipenuhi siswa-siswinya yang ingin belajar tambahan. Untuk semua layanan yang diberikan, Ia tak pernah meminta bayaran. Biasanya para orang tua akan berkunjung ke rumahnya saat-saat tertentu. Jika ketela pohon yang ditanam memasuki masa panen, pasti mereka membawanya sebagai buah tangan buat Pak To sekeluarga. Pendek kata, Pak To sangat dihargai di desa itu.

Bincang santai mereka berdua sampai pada topik nafsu. "Coba Mak Ibeh beri penjelasan pada saya tentang nafsu. Menurut saya nafsu inilah yang membawa manusia terjerembab pada kenistaan."

"Nafsu terlahir bersama kita, atas kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa, Pak To." Kata Mak Ibeh.

“Kalau begitu, mengapa Tuhan melahirkan kita disertai nafsu yang hanya akan menyeret kita ke dalam perbuatan jahat dan yang akibatnya membuat kehidupan penuh kesengsaraan?” Sahut Pak To.

"Tuhan Maha Kasih. Tuhan telah mengatur segalanya dengan t sempurna. Segala sesuatu datang dari Dia dan kembali kepada Dia! Tuhan Maha Sempurna, tidak

ada kesalahan setitik debu pun. Segala yang

diciptakannya adalah sempurna.” Sahut Mak Ibeh.

“Mengapa Tuhan menyertakan pula nafsu kepada kita? Bukankah nafsu hanya akan menyeret kita ke dalam

kesengsaraan?” Sergah Pak To bersemangat.

“Nafsu adalah nafsu, seperti juga benda dan mahluk lain.

Tidak jahat dan tidak baik! Kalau bisa disebut buruk, sudah pasti ada kebaikannya. Pisau jika dipakai untuk mengupas bawang atau menyabit rumput akan bernilai positif, namun jika ia digunakan untuk melukai orang lain maka ia menjadi bernilai negatif," Sahut Mak Ibeh.

“Coba beri saya contoh hal-hal baik yang diakibatkan nafsu, Mak?" Tanya Pak To penasaran.

“Jika tanpa nafsu, bagaimana mungkin kita dapat hidup di dunia ini? Ketika kita terlahir

sebagai bayi, kita belum mampu mempergunakan alat pikiran, karena itu hanya nafsu yang membimbingnya agar dapat hidup. Kita sudah dapat membedakan

mana yang enak dan mana yang tidak enak tanpa menggunakan pikirannya. Nafsu mendorong kita menangis saat lapar dan haus, sehingga aksn mrnarik perhatian orang di sekitar kita. Setelah kita mulai memiliki kemampuan menggunakan alat

berupa akal pikiran, maka nafsu menyusup dan bersatu dengan pikiran. Pada fase ini, kadang seseorang sudah mulai berpotensi diperhamba nafsu," Sahut Mak Ibeh panjang lebar.

“Kalau begitu, nafsu itu jahat sekali dan tiada gunanya!” Sergah Pak To.

“Tidak juga begitu Pak guru. Tanpa ada nafsu, bagaimana mungkin kita hidup? Ingat, apa yang menyebabkan kita dapat merasakan enak kalau makan? Kita dapat mendengar, melihat dan mencium sesuatu dan merasakannya sebagai suatu keindahan adalah gegara nafsu. Nafsu jualah yang mendorong kita untuk hidup. Tanpa nafsu, mana mungkin kita dapat hidup?

Nafsu akan menjadi buruk kalau menjadi majikan dan memperhamba kita dan akan tetapi menjadi rahmatan lil 'alamin kalau kita yang mengendalikannya.

Nafsu bagaikan kuda-kuda penarik kereta, kalau

terkendali dapat membawa kereta kepada kebermanfaatan, sebaliknya

kalau tak terkendali akan membawa kita pada jurang kehancuran," Sergah Mak Ibeh bersemangat.

Pak To mengangguk-angguk puas dan sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

#PojokanKampungMorlèkè

#21Ramadan1446H

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post