Bakti Pada Ortu Yang Telah Tiada
6 Ramadhan 1446 H
Oleh: Syai_Riz
Acara kami pagi ini adalah ziarah ke makam almarhumah Ummi, almarhum Abah saya dan almarhum ayah mertua. Setelah salat maghrib berjamaah semalam, kami bermusyawarah kapan sebaiknya waktu untuk ziarah pada para sesepuh yang telah mendahului kami. Semua sepakat pagi ini. Alhamdulillah Allah mudahkan semua urusan. Saya beserta istri dan anak-anak semuanya ikut serta berziarah dan berdoa memohonkan ampunan orang tua dan para sesepuh yang lain.
Ziarah kubur sangatlah baik bagi kita. Di tempat seperti inilah kita dipaksa ingat bahwa suatu saat kita pun akan menyusul. Saya sepakat dengan kalimat bahwa ziarah kubur adalah nasehat. Mengingat kematian merupakan cara yang baik agar kita senantiasa menjadi pribadi yang baik dan selalu berlomba untuk berprestasi terbaik dalam amal sehari-hari. Perhatikan firman Allah
ۨالَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًاۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُۙ
Dialah Allah yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa lagi Maha Pengampun. (QS Al Mulk: 2).
Orang yang senantiasa ingat pada kematian, Ia akan menahan diri untuk tidak berbuat 'semau gue'. Ia akan berusaha untuk berfikir dan bertindak sesuai dengan norma, aturan dan ajaran agama yang dipeluknya.
Selain itu, ziarah kubur akan mengingatkan kita pada jasa para leluhur kita. Sebagai keturunan mereka tentu saja doa dari kita sangatlah ditunggu-tunggu, karena sejatinya setelah meninggal putuslah semua amal mereka. Perhatikan hadits Rasulullah berikut:
عن أبي هريرة رضي الله عنه: أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: إذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إلاَّ مِنْ ثَلاَثَةِ: إِلاَّ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
Dari Abu Hurairah RA berkata: Rasulullah bersabda: "Apabila manusia itu meninggal dunia maka terputuslah segala amalnya kecuali tiga perkara: yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak salih yang mendoakan kepadanya." (HR Muslim)
Hadits ini memberi penegasan bahwa doa anak salih sangat ditunggu oleh orang tua yang telah meninggal. Jangan pernah membiarkan orang tua kita menunggu-nunggu kiriman doa, namun doa kita tak kunjung tiba. Jika itu yang terjadi, sejatinya kita tidaklah benar menjadi seorang anak. Anak yang salih adalah anak yang pandai berterima kasih pada orang tuanya. Semasa orang tuanya hidup, anak salih adalah anak yang menjadi penyejuk mata, penenteram hati dan penenang pikiran. Namun tatkala kedua orang tuanya meninggal, hadits rasulullah SAW berikut bisa menjadi panduan bagi anak salih,
Dari Malik bin Rabi’ah As-Sa’idi radhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan, ‘Ketika kami sedang duduk bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, tiba-tiba datang seseorang dari Bani Salamah. Orang ini bertanya, ‘Wahai Rasulullah, apakah masih ada cara bagiku untuk berbakti kepada orang tuaku setelah mereka meninggal?’ Jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
نَعَمْ، الصَّلَاةُ عَلَيْهِمَا، وَالِاسْتِغْفَارُ لَهُمَا، وَإِيفَاءٌ بِعُهُودِهِمَا مِنْ بَعْدِ مَوْتِهِمَا، وَإِكْرَامُ صَدِيقِهِمَا، وَصِلَةُ الرَّحِمِ الَّتِي لَا تُوصَلُ إِلَّا بِهِمَا
“Ya, mensalatkan keduanya, memohonkan ampunan untuk keduanya, memenuhi janji keduanya setelah meninggal, memuliakan rekan keduanya, dan menyambung silaturahmi yang terjalin karena sebab keberadaan keduanya.” (HR. Ahmad 16059, Abu Daud 5142, Ibn Majah 3664, dishahihkan oleh al-Hakim 7260 dan disetujui adz-Dzahabi).
Ziarah kubur memiliki sandaran hadits dari rasulullah sebagai berikut:
قَالَ رَسُوْلُ الله صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ : نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ اْلقُبُوْرِ فَزُوْرُوْهَا
Artinya,
Rasulullah SAW bersabda: Dahulu aku telah melarang kalian berziarah ke kubur. Namun sekarang, berziarahlah kalian ke sana.ī
Bahkan rasulullah memerintah para keluarga baqi'untuk berziarah ke pemakaman baqi' sebagaimana sabdanya:
إِنَّ رَبَّكَ يَأْمُرُكَ أَنْ تَأْتِيَ أَهْلَ الْبَقِيْعِ فَتَسْتَغْفِرُ لَهُمْ
Artinya,
“Tuhanmu memerintahkanmu agar mendatangi ahli kubur baqi’ agar engkau memintakan ampunan buat mereka.”
كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ أَلَا فَزُورُوهَا، فَإِنَّهُ يُرِقُّ الْقَلْبَ، وَتُدْمِعُ الْعَيْنَ، وَتُذَكِّرُ الْآخِرَةَ، وَلَا تَقُولُوا هُجْرً
Artinya,
“Dahulu saya melarang kalian berziarah kubur, tapi sekarang berziarahlah kalian, sesungguhnya ziarah kubur dapat melunakkan hati, menitikkan (air) mata, mengingatkan pada akhirat, dan janganlah kalian berkata buruk.
#PojokanKampungMorleke
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar