#tantangan hari ke- 26

#tantangan gurusiana

Gedbrak.....krak

“Aduh....tolong...!”

Sebuah suara mengagetkan semua karyawan tektil. Nampak beberapa orang berhamburan keluar menuju sumber suara.

“ Pak Rahim jatuh...pak Rahim jatuh” seru sekelompok pekerja wanita menujuk seoarang lelaki yang di panggil Rahim. Rahim merupakan pemilik perusahan tektil di daerah lembak. Dia merupakan orang terkaya di desa tersebut. Selain kaya, dia juga seorang bos yang disiplin. Tidak segan-segan dia memcat karyawannya yang tidak disiplin. Sehingga selain disegani di kampung tersebut dia juga di takuti. Terutama para karyawannya.

Para mandor dan karyawan laki-laki berusaha membantu Pak Rahim. Tampak pak Rahim meringis kesakitan. Jari kakinya mengenai batangan sisa pembuatan mesin tekstil. Ternyata saat memeriksa mesin ia menginjak sisa-sisa oli mesin yang belum sempat dibersihkan. Pada jari kaki kirinya ada luka yang menganga. Ternyata tulang kakinya patah dan menembus keluar kulit.

Setelah beberapa hari mendapat informasi jari juragan tekstil itu di amputasi. Semenjak di amputasi perangainya semakin terterkontrol. Selalu marah, meski permasalahan tersebut yang dilakukan karyawannya tidak begitu patal.

Pada hari ahad yang biasanya diberikan gajian dalam upah bulanan. Tidak biasanya juragan besar langsung membagikan sendiri upah karyawannya di dampingi beberapa mandor.

“ hari ini saya sendiri yang akan membagi upah kalian, tetapi hari ini saya sedang baik hati. Jika ada yang membuat saya bahagia. Maka saya akan berikan tambahan untuk upah kalian“

Tapi tidak ada satu orangpun mengadahkan mukanya untuk menatap mata juragan. Juragan besar mengulangi lagi sampai tiga kali. Tetapi masih saja tidak ada yang mau menjawab pertanyaannya. Dengan wajah memerah dan suara menggelegar juragan besar menunjuk seorang pemuda.

“ Hey kamu yang dipojok sini kamu. Coba kamu kasih tahu dengan saya keadaan kaki saya seperti ini ?’

“ Kalau menurut saya, syukuri saja tentang keadaan juragan “

“Apa..enak saja katamu. Syukuri “

Bersambung