SUYANTO

Guru Bimbingan dan Konseling di SMK Negeri 1 Jati Kab. Blora Jawa Tengah Nomor HP. 0852 3032 5931 email: [email protected]...

Selengkapnya
Navigasi Web

Tantangan Menulis 30 hari (7) DOA SALAH SASARAN

 

                                             DOA SALAH SASARAN

 

Pagi yang  sejuk itu matahari  tampak cerah memancarkan cahayanya. Warga mulai berbondong-bondong menuju pendopo kecamatan. Aku tidak menyia-nyiakan kesempatan. Aku penasaran ingin menyaksikan acara itu. Ternyata ada acara pembagian BLT kompensasi pendemi covid-19. Aku melihat setiap warga yang datang diperiksa oleh petugas. Suhu tubuh mereka dipastikan aman. Masker tidak boleh hanya disimpan. Semua yang datang harus mengenakannya. Terlihat ada seorang nenek yang tidak mengenakan masker. Ia pun ditegur oleh petugas. "Nenek kok tidak memakai masker, maskernya mana Nek?" tanya petugas itu. "Aduh lupa, masih di dalam tas  Pak", jawab nenek itu grogi. Petugas Satpol PP itu pun dengan sabar mengambil dan memakaikan masker itu ke wajah nenek tersebut.

            Aku yakin tidak semua warga paham tentang pelaksanaan acara itu. Terutama protokol kesehatan yang harus ditaati. Tidak hanya nenek tersebut, ternyata masih banyak juga warga yang belum mengenakan masker. Ketika sampai pada kran air, mereka banyak yang belum sadar melakukan cuci tangan. Petugas pun dibuat repot harus memanggil, lari mengejar mereka yang nyelonong masuk pendopo. Sabar, sabar! Maklum, orang kampung masih banyak yang kuper terutama para manula. Mereka hanya paham kalau kedatangannya ke pendopo kecamatan ini di perintah oleh pak kadus untuk mengambil uang. Jangankan masker dan cuci tangan, kupon yang harus mereka tukarkan degan uang juga ada beberapa yang tertinggal di rumah. Capek deh!

            Proses pengambilan bantuan dimulai. Mereka satu per satu dilayani melakukan penukaran kupon dengan sejumlah uang. Sesuai dengan regulasi pemerintah, setiap warga yang terimbas dampak pendemi covid-19 mendapat BLT sebesar Rp600.000,- Bantuan langsung tunai itu berikan selama tiga bulan sejak April sampai dengan Juni 2020. Setelah nenek tersebut selesai menerima uang, langsung nenek itu meraih tangan petugas dan menciumnya. Kontan saja petugas itu berdiri dan lari meninggalkan kursinya. "Jangan Nek jangan Nek!" teriak petugas itu sambil mengibas-ngibaskan tangannya khawatir ketularan virus corona. Nenek itu pun langsung berjalan keluar sambil menebar senyum kepada seluruh hadirin. "Nek, bagi-bagi dong!" teriak salah seorang warga bercanda. Ketika sampai di luar pendopo, nenek tersebut menanyakan kepada petugas tentang asal usul uang itu. "Sebenarnya yang memberi bantuan uang itu siapa toh Pak?" tanya nenek itu penasaran. "Uang itu bantuan Corona Nek", jelas petugas singkat dan padat. "Kalau begitu aku doakan semoga  Bu Corona banyak rezekinya biar besuk diberi bantuan lagi", kata nenek itu sambil mau minta salaman lagi. "Aduh!" sahut petugas itu sambil memukulkan tangan ke dahi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post