#TantanganGurusiana Hari ke-24

Apa perasaan anda jika berpisah dengan orang yang anda cintai???

Sebagian besar orang berpisah menyisakan luka yang amat dalam. Karena orang yang kita cintai itu akan pergi meninggalkan kita dan kita tidak tahu kapan dia akan kembali.

Mengapa kita sedih dengan kepergiannya? Karena kita tidak akan bersama lagi. Kita akan mengingat segala kebaikannya saat bersamanya. Bersama dalam bersenda gurau, bersama dalam canda tawa, bersama dalam suka maupun duka.

Namun di balik kesedihan itu juga ada yang merasa senang. Point ini yang saya rasakan. Mengapa saya merasa senang? Karena berpisah dengan ayahanda membuat dia senang ingin bertemu keluarga di kampung yang sudah dia tinggalkan selama 4 bulan.

Setiap hari ku melihat Ayahanda duduk sendirian, melamun, sedih karena selama 4 bulan di Kupang sudah ada 7 orang yang meninggal dunia di kampung tanpa kehadiran Ayahanda.

Tiap hari di telepon tanya kapan Ayahanda pulang kampung. Saya melihat ada kerinduan yang sangat besar atas kehadiran Ayahanda di Kampung. Dan kami menyadari bahwa ayahanda bukan hanya milik kami tapi milik keluarga besar di Kampung.

Oleh karena itu setelah selesai urusan di Kupang, kita tidak lagi mempunyai agenda lain kecuali mencari jadwal kapal untuk kepulangannya.

Saat tiba waktunya, Ayahanda bergerilya untuk pergi pamit dengan keluarga yang ada di Kupang. Luar biasa semangatnya ingin kembali ke kampung halaman. Dia tidak pernah peduli waktunya siang ataupun malam. Yang ada dalam pikirannya adalah Dia bisa pamit kepada keluarga sebelum pulang kampung.

Dengan begitu saya ikut bahagia melihat raut wajahnya yang tersenyum sumringah ingin pulang kampung. Kami ikhlas melepaskan kepergian Ayahandaku.

Selamat jalan sampai di kampung dengan selamat. Menceritakanmu serasa bahannya selalu ada dan tak kan pernah tamat. Sehat-seuat terus di kampung halaman. Dan sampai jumpa lagi setelah lebaran. Kami anak-anakmu dan cucu-cucumu akan selalu merindukanmu. We Love you 😘😘😘

Kupang, 8 Maret 2020