Suwarni Azis

Guru di SMA Islam Hidayatullah, Semarang, Jawa Tengah. Penulis nasional soal AKM di SIAP Pusmenjar....

Selengkapnya
Navigasi Web
Yuk, Mengenali di- sebagai Kata Depan dan Imbuhan

Yuk, Mengenali di- sebagai Kata Depan dan Imbuhan

Yuk, Mengenali di- sebagai Kata Depan dan Imbuhan

Saat membaca tulisan artikel beberapa teman, saya agak tergelitik sedikit dengan penulisan kata yang salah. Salah satu kesalahan tersebut adalah pada penulisan di- sebagai kata depan dan di- sebagai imbuhan. Banyak yang masih terbalik-balik penulisannya. Penulisan yang seharusnya dirangkai tulisannya justru dipisah dan yang seharusnya dipisah justru dirangkai. Nah, untuk itu saya akan berbagi sedikit tentang kata depan dan imbuhan.

Kata depan, seperti di, ke, dan dari, ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Perhatikan contoh kalimat berikut.

Kegiatan besok akan dilaksanakan di dalam aula sekolah. Mereka akan ikut terjun ke masyarakat langsung memberi penyuluhan. Bangunan itu terbuat dari bahan beton yang sangat kuat.

Berdasarkan contoh di atas terlihat bahwa penulisan kata depan (preposisi) di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang diikuti. Jika penulisannya dirangkai, misal didalam aula, kemasyarakat, penulisan menjadi salah. Kata depan di, ke, dan dari biasanya menunjukkan makna 'tempat' atau 'arah.' Selain itu, untuk mengetahui penulisan di atau ke tersebut dipisah atau tidak, bisa dicek dengan diganti kata dari. Misalnya, di dalam bisa diganti dari dalam, ke masyarakat bisa diganti dari masyarakat.

Berbeda dengan penulisan di- yang merupakan imbuhan. Penulisan imbuhan harus dirangkai dengan kata yang diikuti. Imbuhan terdiri atas awalan (prefiks), sisipan (infiks), akhiran (sufiks), serta gabungan awalan dan akhiran (konfiks) ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya. Perhatikan contoh kalimat berikut.

Bantuan sembako tersebut akan didistribusikan kepada warga yang tidak mampu. Saat pandemi covid 19, semua warga diimbau untuk melakukan social distanging.

Penulisan kata di- pada kata didistribusikan dan diimbau dirangkai. Jika penulisannya dipisah, misal di distribusikan atau di imbau, penulisannya menjadi salah. Awalan di- merupakan bentuk pasif dari awalan meng- (didistribusikan x mendistribusikan, diimbau x mengimbau).

Selain prefiks, infiks, sufiks, dan konfiks juga harus dirangkai penulisannya dengan bentuk dasarnya. Perhatikan kalimat berikut.

Kami senang memainkan alat musik seruling. (sisipan -er) Adik suka mainan mobil-mobilan. (akhiran -an) Laporan itu harus dipertanggungjawabkan kepada pimpinan. (konfiks di-kan)

Berdasarkan contoh-contoh kalimat di atas, jelas terlihat perbedaan penulisan di sebagai kata depan dan awalan. Kata depan penulisannya harus dipisah dan imbuhan harus dirangkai. Nah, dengan sedikit penjelasan ini semoga dapat memberikan pencerahan dalam penulisan kata depan dan imbuhan yang benar.

#TantanganGurusiana#HariKe-129

#EdisiBahasa

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Terima kasih bun ilmunya, salam

12 Jul
Balas

Salam ibu, suwun

12 Jul

Siipp, Bu. Terima kasih pencerahannya. Salam literasi

12 Jul
Balas

Salam Ibu Cicik...suwun..

12 Jul

Terima kasih pencerahannya ibu, sukses selalu

11 Jul
Balas

Sama2 ibu.. Sukses selalu juga

11 Jul

penjelasan yang jelas dan tegas

11 Jul
Balas

Suwun ibu

12 Jul



search

New Post