Saat Sepasang Mata Tertahan Lara
Titik kecilmu kini telah tumbuh di rahim bunda
Kau mulai nakal. Mengambili sari makanannya
Geliatmu gemulai bak seorang penari memesona
Meliuk ke sana kemari dalam aur kolam kecilnya
#
Dia hanya tersenyum simpul mengusap lembut
Saat kau kibaskan sampurmu ke dinding perut
Kau bahagia, mendengarkan senandung merdu
Kau semakin buncah dalam lincah melaju picu
#
Kau semakin berkembang dalam kasih cintanya
Bentukmu kian sempurna bak bulan gerhana
Kau sudah merasa sesak dalam kolam kecilnya
Saatnya kau laju dalam dunia penuh gelora
#
Pertapaan itu sudah sampai pada klimaknya
Kau inginkan dunia baru yang banyak dirindu
Yang di sana telah menunggu sepasang-pasang
Mata yang makin tajam mencari jejak liurmu
#
Saat itu pun telah tuba, kau akan turun dari tahta
Yang selama ini membuatmu terbuai dalam manja
Kau kini siap hadapi tantangan nyata sebuah dunia
Hadirmu makin nyata dalam pangkuan lembut bunda
#
Tangismu membawa tawa dua pasang mata bahagia
Tubuh mungilmu tergolek penuh darah merah bara
Kau telah tunjukkan aura, kau tunjukkan pada dunia
Kau ada membawa gelora yang dinanti sekian lama
#
Sementara, di sana ada sepasang mata tertahan lara
Namun, di sudut hatinya ada sebongkah rona bahagia
Meski sempat harus menahan dan bertarung nyawa
Kini lara terbayar bahagia, saat kau dongakkan mata
#
Kau didekap dalam dada, dekatkan doa bersama bunda
Kau kini punya tugas mulia, mengisi dunia bersama doa
Bunda, tugas mulia telah kau emban dengan sempurna
Bunda, kau hadirkan aku meski harus meregang nyawa
,#
Bunda, terima kasih selalu kuucap dalam setiap doa
Aku kini telah berdiri di dunia penuh marabahaya
Dan kau selalu sedia membimbingku dalam damba
Bunda, aku berdoa semoga kau dalam lindunganNya
Dengan segala cinta, aku ucapkan terima kasih bunda
#
#kepada ibuku semoga sehat selalu
Semarang, 22 Desember 2021
#TantanganGurusiana#HariKe-289
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Sangat menyentuh puisinya Bun.
Terima kasih Bun..