Susmintari Dwi Ratnaningtyas

Karena yang terucap akan mudah lenyap dan yang tertulis akan abadi seperti prasasti....

Selengkapnya
Navigasi Web
SEGI TIGA

SEGI TIGA

#Tagur 365

#Hari ke-361

Laras mengusap peluh di wajah cantiknya. Hidung mancungnya terlihat memerah karena sengatan matahari. Sudah 45 menit dia menunggu di samping gerbang utama kampusnya. Tempat yang dijanjikan Satria, kekasihnya untuk menjemputnya. Beberapa kali dilihatnya layar gawainya. Sunyi, tiada denting sama sekali. Tak ada panggilan atau pesan sekadarnya yang memberitahukan keberadaan kekasihnya itu.

--

Hujan mulai merintik saat tepat satu jam dia menunggu. Diputuskannya untuk berhenti berharap lalu dengan lemah jemarinya menekan menu order sebuah taksi online. Hatinya perih. Tak sekali ini Satria mengingkari janjinya. Namun atas nama cinta, dia selalu mengalahkan logika. Baginya tak ada ingkar dalam kamus hidup Satria.

--

“Aku harus ketemu dosen pembimbing.” Tanpa maaf, hanya kalimat itu yang disampaikan Satria saat panggilannya tersambung. Tangisnya berderai, namun segera dihapusnya. Story status Wina, sahabatnya, cukup membuatnya mengerti. Siapa yang sebenarnya ditemui oleh Satria?

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Waw... Karakter tak mewakili namanya... Keren ukhti.. Barokalloh

06 Feb
Balas

Jadi penasaran...

06 Feb
Balas



search

New Post