8. BENCI ITU HANYA KATA
#Goresan Penaku / H-382
Gadis cantik berpostur langsing itu tersenyum. Lesung pipi terpahat indah, menambah kharisma dan kenaggunannya. Hijab biru denimnya sangat serasi dengan tunik yang dikenakannya. Langkah gadis itu semakin dekat, menciptakan aura kecemburuan yang gagal disembunyikannya. Wajahnya memerah, menahan amarah yang dengan susah payah coba diredakannya.
“Maaf, Anggit. Aku permisi dulu.”
Lalu tanpa menunggu persetujuan lelaki itu dia segera berlalu. Setengah berlari seolah enggan bersemuka dengan gadis cantik itu. Diabaikannya tatap tak mengerti Anggit dan raut kecewa yang nampak di wajah jelita itu.
“Tania, tunggu. Kita perlu bicara.”
Didengarnya gadis cantik itu berseru. Lalu berjalan tergopoh menuju ke arahnya. Beberapa pengunjung perpustakaan menatap mereka. Sebagian menunjukkan wajah tak suka. Dia paham, mungkin tingkahnya telah mengusik kenyamanan membaca sebagian pengunjung.
“Plis, Tania. Jangan seperti anak kecil begini. Kamu mau masalah ini selesai, kan?” kata gadis cantik itu setelah berhasil menjejeri langkahnya dan memaksanya berhenti.
Tania masih terdiam. Mengayun langkah mencari pintu keluar. Ditariknya napas panjang untuk menata debar hatinya. Sesungguhnya dia tak sungguh-sungguh ingin keluar, dia hanya tak sanggup berhadapan dengan kedewasaan Arini. Gadis cantik itu sungguh sangat sempurna bersikap. Sesuatu yang belum bisa dilakukannya hingga kini.
“Anggit sudah bersusah payah mencarimu, Tan. Mengalpakan segala rasa tak nyaman di hatinya. Selama ini dia memang kuliah, tapi sambil kerja. Kamu tahu kenapa dia berusaha sekuat itu? Dia hanya ingin memantaskan diri untuk bisa masuk di keluargamu. Dia mencintaimu, meski tak pernah terungkap dengan lisannya.”
“Arini, kenapa kamu bicara begitu? Bukankah kamu dan Anggit ...?”
“Kenapa? Kami ada apa? Heran aku dengan kamu, Tan. Anggit mencintaimu sedemikian besar, namun tak pernah ada perlakuanmu yang bermakna memperjuangkannya? Kamu sebenarnya cinta atau hanya mempermainkan hatinya?”
(bersambung)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar