Susi Suharyani

Susi Suharyani mengajar mulai tahun 1991 sampai sekarang. Mulai mengajar di sekolah swasta SMA/SMK Tunas Pelita Binjai, SMA/MAS Setia Budi Binjai, SMA Dharmawan...

Selengkapnya
Navigasi Web
Antara Kota Binjai Dan Buah Binjai

Antara Kota Binjai Dan Buah Binjai

Tantangan hari ke-47

Antara Kota Binjai Dan Buah Binjai

Pertama sekali makan buah Binjai itu saat aku kuliah pasca sarjana di UGM Yogyakarta tahun 2007. Sahabatku ada yang berasal dari Kalimantan, pada waktu liburan dia membawakan buah Binjai. Karena waktu itu dia tanya, asal dari Binjai, “apakah sudah pernah makan buah Binjai?”. Langsung ku jawab, loh ada ya buah Binjai di Kalimantan? Kalau didaerah saya banyak “jawabnya”, dan saat itu dia berjanji akan membawakannya. Heran juga aku buah Binjai tetapi banyak di Kalimantan, sementara di Binjai sendiri jangankan memakannya melihatnya saja belum pernah.

Serasa ngak sabar aku menunggu dia kembali ke Yogyakarta, ingin secepatnya melihat dan makan buah Binjai, seperti apa ya?

Hari yang ditunggu datang juga, dimana aku melahap buah Binjai. Bentuknya sekilas seperti mangga. Setelah kukupas langsung dengan mengucap “bismillah” kumakanlah si buah Binjai itu uh… ternyata asam. Padahal aku orang yang paling suka dengan buah yang rasanya asam, tetapi untuk kali ini ampuuun … aku ngak sanggup. Seperti ini ya buah Binjai itu? Buah Binjai ada juga yang manis, tetapi yang ini yang asam karena yang manis belum musim, “itulah jawaban temanku”.

Kota Binjai tempat dimana aku lahir dan dibesarkan, bahkan sampai saat ini masih tinggal di Binjai, kota yang terletak diantara sungai Mencirim dan sungai Bingai. Terletak dua kerajaan Melayu yaitu kesultanan Deli dan kerajaan Deli.

Menurut orang tua yang mengetahui asal usul kota Binjai berasal dari sebuah kampung kecil yang terletak di pinggir sungai Bingai. Upacara pembukaan kampung tersebut diadakan di bawah pohon besar yang rindang di pinggir sungai Bingai. Sungai yang cukup besar dapat dilayari sampan-sampan besar yang berkayuh sampai jauh ke udik adalah awal dibangun beberapa rumah.

Lam kelamaan rumah tersebut menjadi luas yang akhirnya berkembang menjadi pelabuhan didatangi oleh tongkang-tongkang yang datang dari Stabat, Tanjung Pura dan juga dari selat Malaka. Kemudian nama pohon Binjai inilah yang akhirnya melekat menjadi nama kota Binjai. Konon pohon Binjai ini adalah sebangsa pohon embacang dan istilahnya berasal dari bahasa Karo.

Dalam versi lain yang merujuk beberapa referensi asal mula kata “Binjai” adalah dari kata baku istilah Binjai yang merupakan makna dari “ben” dan “i-jei”, yang berasal dari bahasa Karo artinya “bermalam di sini”.

Dari kedua versi ini kemungkinan keduanya benar, karena menurut sejarahnya buah Binjai memang ada dan asal kata yang diartikan dari bahasa Karo itu juga benar dan cocok. Sekarang pohon Binjai sudah langka, sudah mulai dibudidayakan kembali tetapi butuh beberapa tahun lagi baru berbuah. Semoga pohon itu tumbuh subur dan berbuah sehingga anak cucu bisa tahu bahwa pohon binjai itu ada di Kota Binjai.

Binjai, 8 Juni 2020 (16 Syawal 1441 H)

#EdisimelestarikanbuahBinjai

#TantanganGurusiana

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Buahnya salah alamaat Bu ... he..he...he... mantap

09 Jun
Balas

Ha ha iya ya, makasih sudah singgah ya bu

09 Jun

Kotanya di sumatera,pohonnya di kalimantan. Qadarullah ...

08 Jun
Balas

Ya itulah, buahnya nyebrang ke Sumatera

08 Jun

Wah, pohon jauh tumbuh di daerah yang lain. Sukses selalu dan barakallahu fiik

08 Jun
Balas

Terima kasih sudah mampir bu

08 Jun

Lah bolak-balik ke Binjai kok baru kabar ini ya? Hiks

09 Jun
Balas

Tuh kan baru tau juga ya?

10 Jun

Keren Bun..

10 Jun
Balas

Makasih ya bun, dah berkunjung, sukses buat bunda

14 Jun

Makasih ya bun, dah berkunjung, sukses buat bunda

14 Jun

Makasih ya bun, dah berkunjung, sukses buat bunda

14 Jun

Warnanya seperti buah sawo tapi bentuknya bulat. Rasanya asam? Berarti cocok buat rujak ya bunda?

11 Jun
Balas

Ya bu, tapi buah binjai ada juga yang manis

14 Jun

Iya. Bu saya kira tadi rambutan binjai. Ternyata buahnya asam bulat hqlus. Terima kasih ilmunya Bun.

08 Jun
Balas

Sama-sama bu, sukses ya bu

08 Jun

Iya. Bu saya kira tadi rambutan binjai. Ternyata buahnya asam bulat hqlus. Terima kasih ilmunya Bun.

08 Jun
Balas

Iya. Bu saya kira tadi rambutan binjai. Ternyata buahnya asam bulat hqlus. Terima kasih ilmunya Bun.

08 Jun
Balas

Iya. Bu saya kira tadi rambutan binjai. Ternyata buahnya asam bulat hqlus. Terima kasih ilmunya Bun.

08 Jun
Balas

Keren sekali bu...

08 Jun
Balas

Terima kasih sudah singgah bu, sehat dan sukses buat ibu ya

08 Jun

Aamiin 3x YRA. Memang banyak pohon di masa kt kecil dulu ada sekarang jd pohon langka

08 Jun
Balas

ya bu, terima kasih sudah mampir

08 Jun



search

New Post