Tepatnya Minggu 19 Agustus 2018 jadi momen yang sangat menyenangkan, sekaligus mengharukan kalau mengingatnya. Waktu itu salah satu sahabat yang sama kuliah di IKIP Medan jurusan Kimia mengajak untuk reuni kecil-kecilan, karena teknologi sekarang kami bisa mencari teman-teman seangkatan . Akhirnya hari dan tanggal kami tetapkan untuk janji bertemu, kebetulan rumah saya disepakati tuk tempat pertemuannya.

Pagi harinya saya bangun lebih cepat dari biasanya karena semangat ingin menyiapkan beberapa menu andalan saya, tentu saja sudah berulang kali saya pikirkan , enaknya masak apa ya? Akhirnya saya putuskan masak masakan favorit keluarga saya dengan harapan semoga teman-teman menyukainya.

Waktu sudah menunjukkan pukul 9.00 WIB, saya masih di depan kompor, terasa waktu berjalan begitu cepatnya. Tiba-tiba terdengan suara, Assalamualaikum …, anak saya menjawabnya Waalaikumsalam. “Bu… ibu teman ibu dah datang”. Dari dapur saya menjawab, suruh masuk nak. Sayapun bergegas menyiapkan segala sesuatunya supaya bisa ngobrol sepuasnya karena sudah 27 tahun ngak pernah ketemu.

Setelah ditunggu beberapa saat, satu jam, dua jam yang datang hanya tujuh orang. Alhamdulillah tetap berprasangka baik dengan teman-teman yang lain karena ada kesibukan maka nagak bisa hadir. Rasanya senang sekali bisa bertemu dengan beberapa teman, sambil sesekali mengingatkan masa-masa waktu kuliah dimana sama-sama diskusi, praktikum di laboratorium, buat laporan dan sebagainya. Sambil menikmati makanan yang ada. Pertemuan saat itu bisa dibilang dipaksa oleh salah seorang sahabat saya, yang rupanya itulah menjadi pertemuan kami yang terakhir. Masih teringat canda dan tawa di rumah dan semangat darinya ,walaupun kami tau dia baru saja keluar dari opname disalah satu rumah sakit di Medan. Selamat jalan sahabatku , semoga pertemuan terakhir itu sudah menghapus semua dosa diantara kita yang selama ini bergaul. Semoga semua kebaikan dana mal ibadahmu diterima oleh Allah dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran, aamiin. (Kenangan 28 September 2018)