Susi Mariani

GURU SD NEGERI 025 SUNGAI PENUH...

Selengkapnya
Navigasi Web

TANTANGAN MENULIS 90 HARI DIGURUSIANA (1) Kisah Para Tetua

(Bagian 4)

Pandangan gadis belia berputar-putar, seperti berada di tengah pusaran permainan koin, berhenti dan terlempar seketika. Sementara itu, wanita di pojok ruangan masih meringkih kesakitan karena luka lebam di sekujur tubuhnya. Tak ada lagi tawa atau sekedar senyuman indah. Ia seperti memudar lalu menghilang. Berganti bak kumpulan awan hitam di tengah samudra di lautan lepas.

Dengan hati yang berkecamuk gadis belia mendekati ibunya. Perlahan ia membasuh luka lebab dan ceceran darah di lantai ruangan. Melihat semua itu, ia seolah terpaku ditengah hari di padang savana yang gersang dan teramat panas. Dengan desiran angin seperti melodi yang terus bergema namun angin itu mampu menusuk kulit tipis gadis belia. Ia menunduk dan memandangi dalam diam. Sosok wanita yang paling dicintainya, terkapar tak berdaya.

“Sungguh aku tak menyangka, ayah akan memperlakukan ibu seperti ini”. Sejenak ia berfikir keras seharusnya ketika pertengkaran itu terjadi, ia bisa langsung keluar dan membantu ibunya. Tapi apalah daya anak perempuan yang masih belia sepertinya tak akan mampu berbuat apa-apa. Lalu

“Ibu.....”

“Apa yang sebenarnya terjadi bu? Apakah ini ada sangkut pautnya dengan rencana pernikahan itu?” suara lirih gadis belia bertanya kepada ibunya.

“mmmm.........”sejenak wanita paruh baya itu mengambil napas panjang, terdiam lalu hening kembali. Tak ada sepatah katapun jawaban yang bisa di dengar gadis belia. Hati kecil gadis belia semakin kalut. Namun ia masih berusaha menenangkan hati nya.

Sejenak kemudian.

“Tak ada nak”

“Kau tak usah khawatir dengan keadaan ibu”.

Jawaban wanita itu tak memberikan penjelasan apa-apa malah membuat ia bertambah kalut. Tak ada satupun petunjuk dari jawaban itu, petunjuk satu-satunya adalah butiran kristal air mata sang ibunda.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post