Susilawati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
“Aku dijatuhkan oleh Gawai”

“Aku dijatuhkan oleh Gawai”

Tentunya kita semua pernah mengalami suatu hal yang membuat kita sedih, malu, atau hal-hal pahit lain yang kita sangat tidak ingin hal itu terjadi kembali. aku akan menceritakan tentang hal memalukan yang pernah terjadi pada diriku. Yuk simak!

Hari itu aku sedang pergi kondangan bersama suamiku. Saat itu aku baru memakai gawai yang baru aku beli beberapa hari sebelumnya. Namanya juga masih punya baru, aku pingin juga dong seperti orang-orang foto-foto ditempat kondangan kemudian diunggah ke sosial media.

Setelah usai makan, aku pun kembali fokus ke gawai baruku. Membuka aplikasi kamera. Tak lupa ku stel kamera cantik yang bisa menampilkan hasil jepretan menjadi sangat indah dari aslinya. Aku terus memainkannya sambil jalan. Aku sungguh tak menyangka jika aku akan dipermalu dengan tingkahku sendiri.

Bruug… owh… aku tejerembab pemirsah. Ternyata ada seperti lubang yang tertutup karpen merah. Inikah namanya jebakan batman.

“Mas, tolong aku dong.” Ucapku sambil memegang kakiku yang sebenarnya tidak sakit. Namun tepatnya malu

Aku berharap suamiku segera membantuku untuk berdiri. Setidaknya tidak semakin banyak bola mata yang mengarahku. Tapi aku salah. Suami malah tertawa berasama temannya. Sambil berkata,

“Maaf ya, istriku baru punya ponsel baru.”

Akhirnya aku berdiri sendiri. Dengan tampil percaya diri aku menyalami pengantin yang juga tadi memandang aku terjatuh. Aku memasang wajah seceria mungkin. Menutupi rasa malu yang rasanya sudah segunung. Alih-alih pengatinnya buka suara pas aku salami

“Mbak gak kenapa-kenapa kan?”

“Oh, aku baik-baik saja, selamat ya semoga samawa, aamiin.”

“Mas Ceno, jagain dong mbaknya, masa sampai jatuh.” Ternyata sang pengantin masih melanjutkan bicaranya saat suami memberi ucapan selamat.

Sampai saat ini, rasanya aku kapok banget kalau mau main gawai di tengah keramaian. Aku takut malu lagi. Takut salah lagi. Aku tak ingin jatuh di lubang yang sama. Lagi pula kesannya tidak sopan. Jika kita sibuk terus dengan gawai. Sementara di dekat kita banyak orang bisa kita ajak berbicara. Ternyata etika sopan santun saat ini telah terkikis oleh gawai dan sosial media. Krisis etika.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

ruaarrr biasa. lajutkan

26 Jan
Balas



search

New Post