Persinggahan
Tagur365H228
Persinggahan
Oleh. Susilanenti
========
Rina tak habis pikir dengan kejadian yang menimpanya. Entah kenapa
perjalanan hidupnya dipenuhi permasalahan yang tak hentinya.
kisah-kasihnya dengan orang yang dicintai banyak memberikan kisah indah sekaligus kisah memilukan yang membuat air matanya bercucuran, karena kesedihan dengan nasib yang menimpanya.
Orang yang dicintainya telah membuat nya sedih, entah karena Rina yang salah mencintai , menyukai orang yang keliru atau memang orang yang jahat terhadap Rina.
Handra adalah lelaki pujaan Rina yang sudah menjalin hubungan dengannya, mereka bertemu pertama sekali ketika sama-sama pelatihan di sebuah gedung pertemuan di kotanya.
Sejak itu mereka tak hilang komunikasi dan akhirnya memutuskan untuk berpacaran. Saling kenal dan saling berbagi dalam banyak hal, dan juga sudah berjanji akan mengekalkan hubungan mereka ke pelaminan.
Setelah janji di ikrarkan dan mereka sepakat untuk saling menjaga hubungan setahun lagi, dengan alasan persiapan dan mengumpulkan modal untuk usaha. Yang tak kalah penting nya juga dalam rangka memuluskan restu dari kedua belah pihak, orang tua Rina dan Hendra.
Hendra pernah bercerita kepada Rina tentang adanya perjodohan nya dengan kerabat yang dicarikan oleh bunda Hendra. Keadaan inilah yang sedikit menjadi halangan untuk rencana baik mereka. Hendra dan Rina harus berjuang agar bunda Hendra bisa luluh hatinya menjadikan Rina sebagai menantu.
Suatu hari Hendra pamit kepada Rina untuk menjenguk bundanya ke kampung, adik perempuan Hendra mengabarkan bahwa bundanya sedang sakit. Hendra tinggal di kota semenjak dia tamat dari kuliah dulu, bersama Rina yang juga tinggal dikota yang sama.
Dia pergi untuk beberapa hari, Rina pun melepas kepergian Hendra dengan harapan kekasihnya segera kembali dan membawa kabar baik untuk nya.
Tanpa terasa Hendra sudah satu bulan di kampung, awalnya Hendra masih menghubungi Rina dengan menelfon dan menghubunginya lewat japri di WhatsApp nya.
Rina pun senang karena Hendra juga masih berkomunikasi seperti biasa, masih mengeluarkan rayuan romantis buat calon istrinya itu.
Namun memasuki Minggu selanjutnya mulailah terasa agak renggang, Rina sudah jarang menerima telfon dari pujaan hatinya. Ketika Rina yang menghubungi, jawabannya...
" nomor yang anda tuju berada di luar jangkauan..."
Begitulah selanjutnya.
Sampai akhirnya Hendra betul-betul putus komunikasi dengan Rina.
Tidak ada lagi kabar dan berita apa pun dari kekasih yang sangat dicintainya.
Keadaan ini tentu membuat Rina
panik dan cemas. Namun Rina pun tidak bisa berbuat apa-apa.
Karena Hendra tidak memberikan kepastian atau kejelasan apapun.
Rina hanya bisa menanti, kalau ada kabar atau petunjuk lainnya.
Keadaan ini tentu membuat Rina kalut dan sedih, akankah semuanya akan berakhir seperti ini.
Dia membayangkan banyak hal, tentang kenangan bersama Hendra, dan juga khayalan seandainya ini beril-betul berakhir.
Sungguh suatu yang di luar dugaan, masa-masa indah yang sudah dilewati, janji yang sudah terucapkan.
Dan semuanya tentang kenangan yang pernah mereka lewati, membuat Rina semakin terpukul.
Rina juga sempat menyesali semuanya, dia menyesal telah mengenal Hendra, perkenalan itu membuat terjadinya hubungan yang indah ini, sekaligus hubungan sesaat. Ibarat sebuah cerita yang ada dalam mimpi.
Bisa dirasakan hanya sesaat saja.
Dan berbagai pikiran yang muncul dalam benak Rina. Menangis adalah jalan yang paling sering dilakukannya untuk melepaskan beban pikiran yang sedang melanda Rina.
Dia tidak tau mau berbuat apa.
Rina pun tak tinggal diam, dia hanya berharap kata kepastian dari Hendra, tentang janji yang sudah mereka sepakati.
Namun Rina juga sudah siap kalau seandainya memang tidak berjodoh. Mungkin Allah mentakdirkan lain, memberikan jalan lain dan mungkin juga itu pilihan yang terbaik menurut Allah.
Walaupun Rina menyatakan kepasrahannya, jauh di lubuk hatinya, dia merasa sangat terpukul dengan keadaan yang menimpanya.
Seakan hubungan ini sebuah persinggahan, hanya bisa dirasakan sebentar saja.
Rina masih menunggu dan menunggu.
Entah sampai kapan panggilan sayang dari Hendra akan didengarnya lagi.
***
Solok, 6 Februari 2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren
Makasih Bunda Fitri...salam sukses bund
Sekian lama aku menunggu..Untuk kedatanganmu..Bukankah engkau telah berjanji..Kita jumpa di sini..Datanglah, kedatanganmu kutunggu..Telah lama, telah lama ku menunggu..
Hmm....kabar mu tak kunjung datang..kamu hilang bak ditelan bumi....aku sangat ...sedih dengan semuanya.....Makasih...Pak Iwan...salam literasi..Sukses selalu Pak
Amazing banget ceritanya salam literasi dan izin follow bunda
Makasih Bunda cantik...sukses juga buat bunda, saya juga akan follow bunda..salam literasi...