Percaya Diri
Tagar H2
Percaya Diri
Hari ini pak Sholeh ada agenda menghadiri acara pernikahan salah seorang teman, dan juga ada agenda kedua yaitu mengunjungi tempat yang akan direncanakan sebagai sosialisasi dari bisnisnya. Kedua tempat nya bisa dihadiri karena waktu dan tempat nya bisa dihadiri secara berurutan.
Segala persiapan sudah di matangkan dan selesai sarapan pagi semua nya sudah rapi dan siap berangkat.
Namun si ganteng kecil pak Sholeh tiba-tiba berteriak dan ngambek, karena celana kesayangannya tidak ketemu di tempat biasa bundanya menyimpan.
Dia ngotot juga mau pakai yang itu, karena dedek merasa percaya diri dengan celana jeans biru mudanya.
Untuk menenangkan dan kepuasan hati dedek, buk ASNAH istri pak Sholeh segera bergegas mencari celana jeans kesayangan dedek tersebut. Namun sayang sekali, walaupun sudah di cari dimana-mana di semua sudut kamar dan jemuran, masih tidak ketemu.
Akhirnya diputuskan saja dedek pakai celana yang lain aja, mengingat waktu sudah berjalan juga dan hari semakin siang. Dedek akhirnya menuruti apa yang dikatakan oleh bunda, walaupun dia masih belum puas untuk berangkat tanpa celana jeans biru nya.
Setelah sampai ditempat pesta , pak Sholeh segera turun dari mobil dan mengajak istri dan anak-anak nya masuk ke pesta tersebut, namun dedek tidak mau ikut dan turun dari mobil, dia memilih tetap duduk dan juga ngajak bundanya untuk menemaninya.
Semua cara sudah dikerahkan agar dedek mau ikut, tapi dua tetap bersikeras memilih tetap di mobil. Akhirnya pak Sholeh pergi ke pesta dengan si Abang, tinggalan bunda sama dedek di mobil berdua.
Bunda jadi penasaran dengan sikap dedek yang tidak mau ikut ke pesta, dengan kesabaran bunda berusaha mengoreksi dan meminta dedek menjelaskan alasannya.
Dedek akhirnya buka suara dengan sikapnya tersebut. "Celana dedek jelek",
Rupanya alasannya adalah karena celana tadi, dia menjadi tidak percaya diri dengan penampilannya.
"Waduh..kecil-kecil sudah tau dengan penampilan"...
Bunda jadi geleng-geleng kepala, sambil berfikir dengan sikap si bungsu, baru umur 5 tahun , sudah mengerti dengan penampilan, dan semuanya akan mempengaruhi mood nya dalam bersikap, sungguh luar biasa.
Ini sangat memberikan pelajaran yang luar biasa sekali, sesuatu tidak bisa dipaksakan kepada anak-anak, dan dia punya pendirian yang kokoh, punya prinsip dan ciri khas masing-masing.
Kita harus bisa menghormati kesukaan dan kebiasaan seseorang, terlepas dari kebiasaan yang jelek dan tidak terpuji. Akhirnya bunda memeluk dedek dan menciumnya dengan memuji sikap anak bungsunya yang memberikan informasi secara tidak langsung di bahwa "ini lah saya", dan itu harus kita hargai.
Solok, 2 Januari 2022
Susilanenti, S. Ag
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren tulisannya bu, ada ilmu parenting untuk kita, salam kenal sehat selalu
Makasih Bunda..sukses juga buat bunda..salam literasi