KUE PINYARAM
# TagurH152
KUE PINYARAM
* *
Kue Pinyaram adalah salah satu panganan dari Ranah Minang, yang bentuknya mirip dengan kue cucur dari daerah Betawi. Namun di Sumatera Barat dinamakan Pinyaram. Pinyaram adalah salah satu penganan khas yang biasanya disajikan ketika menyambut hari raya dan perayaan tertentu, Untuk pesta pernikahan biasanya dibuat dalam ukuran besar sebesar piring, lalu dipotong-potong dan ada juga yang membuatnya ukuran kecil untuk pesta pernikahan di makan bersama SILAMAK( bubur ketan yang dimasak dengan santan), tergantung tradisi di masing-masing daerah.
PINYARAM juga dijual sebagai oleh-oleh khas Minangkabau yang biasanya dikemas dalam bungkus plastik bening. 1 bungkus tersedia 10 hingga 15 buah pinyaram.
PINYARAM ini bisa di dapatkan di pasar tradisional, pasar oleh-oleh seperti Payakumbuh dan Bukit Tinggi. Di beberapa Perkampungan juga ada seperti warung-warung yang ada di pedesaan.
Pinyaram ini terbagi menjadi dua varian, yakni pinyaram putih yang terbuat dari beras putih, dengan gula pasir dan pinyaram hitam yang terbuat dari beras hitam memakai gula aren atau gula tebu. Keduanya mempunyai rasa yang khas dan mempunyai kelebihan tersendiri.
Mengenai rasa, pinyaram bisa divariasikan dengan berbagai rasa seperti pisang, durian, dan sebagainya. Tergantung selera. Namun bahan dasarnya tetaplah sama. Diantara bahan Bahan utama:
300 gram Tepung beras putih atau hitam
150 gram Gula aren
100 gram gula pasir
450 ml santan
vanilla bubuk secukupnya
garam secukupnya
minyak goreng secukupnya (untuk menggoreng)
Langkah pertama, adalah memanaskan gula aren yang sudah disisir , dan gula pasir sampai mencair, dan tambahkan santan sisihkan. Kemudian, masukkan tepung beras putih atau tepung beras hitam ke dalam wadah atau mangkuk lalu tambahkan dengan dengan larutan gula dan santan sedikit demi sedikit sambil terus diaduk sampai merata.
Tambahkan juga vanili bubuk dan juga garam lalu aduk rata kembali. Aduk terus adonan hingga tercampur merata lebih kurang 15 menit. Panaskan minyak goreng dalam wajan dan jangan terlalu banyak serta gunakan penggorengan kecil saja. Tuangkan satu sendok sayur adonan ke dalam minyak yang sudah panas, kira-kira sampai di bagian bawah permukan minyak goreng. Sambil menggoreng...minyaknya di goyang-goyang dan di siramkan ke bahagian tengah PINYARAM dengan sendok yang terbuat dari kayu, tujuannya adalah agar tepinya membuat renda dan kelihatan cantik.
Apabila sudah kelihatang. Matangnya, maka pinyaram diangkat dan dikeringkan minyak yang masih melekat. Pinyaram siap di hidangkan.
* * *
Dapur Bunda,. 22. November 2020
By. Susilanenti
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Hmmm, kue pinyaram, sedap
Ya...Bunda...makasih kunjungannya..salam literasi...
Onde mande tusde,, Iyo sabana lamak kue pinyaramnyo ni,, Terkana maso2 di Padang,,, kalau balanjo kue, kue iko masuak nan indak lupo,, Lamak bana... Sukses selalu
Hehe...iyoo...Ado raso khasnyo ...makasih Pak But. Memangnya indak di kampung kini do Pak ......salam literasi dan sukses selalu
Ondeh lamak pinyaram tu mo Buk. Mokasih resepnyo Buk. Sukses selalu Buk
Iyo Bund...lamak bana... Makasih Buk Yessi, sudah berkunjung, salam sukses dan salam literasi
Pinyaram menang enak dan khas. Suka.. mantap tulisannya Bun. Salam sukses selalu
Iya bunda ...memang enak dan ada rasa khasnya.Makasih ya Bunda...sukses selalu dan salam literasi Buncan
Wah, pasti enak ini. Mantap, Bunda.
Iya...enak sekali...makasih ya Bunda salam literasi
Mantap buk nen.. Terbayang rasanya buk nen.. Sukses selalu buk nen..
Makasih Bunda Yaser...sukses bunda
Pinyaram di Minang, Wee ternyata cucur di Betawi.....dan kocor di Madura.... Sama
Ya Pak...ternyata Negara kita kaya dengan masakan dan Budaya. Tentu memiliki rasa yang berbeda dan khas masing-masing. Makasih ya Pak Agus..salam literasi..