Susi Amny Magdalena Siregar

Susi Amny Magdalena Siregar lahir di Pematangsiantar, 23 Oktober 1968. Menyelesaikan pendidikan S1 jurusan PBS di FKIP Universitas Jambi pada tahun 1991 dan S2 ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Segelas Jus Wortel untuk Tamu Istimewa
HARI KE-9 #TantanganGurusiana SEGELAS JUS WORTEL UNTUK TAMU ISTEMEWA

Segelas Jus Wortel untuk Tamu Istimewa

Hari ini aku mengajar di AMIK Tunas Bangsa Pematangsiantar mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 11.40 WIB. Kemudian dilanjutkan lagi pukul 14.00 WIB hingga pukul 15.40 WIB. Jadwal mengajar yang padat.

Usai mengajar sesi pagi pukul 11.40 WIB aku memutuskan pulang ke rumah untuk makan siang, solat zduhur, dan istirahat sejenak. Kebetulan jarak antara rumahku dan kampus AMIK Tunas Bangsa tidak terlalu jauh, hanya membutuhkan waktu kurang lebih 10 menit dengan mengendarai sepeda motor.

Sampai di depan rumah aku pun membuka kunci gerbang dan memasukkan sepeda motor ke halaman rumah. Aku tidak langsung mengunci kembali pintu gerbang, karena aku berniat mengambil rimpang jahe dan kunyit yang kutanam di halaman luar. Rimpang jahe dan kunyit ini rencananya akan kurebus bersama bahan lainnya untuk mencegah virus corona.

Setelah aku mengambil rimpang jahe dan kunyit tersebut aku pun masuk ke rumah tanpa mengunci kembali pintu gerbang. Aku masuk ke rumah dan segera mengerjakan pekerjaan rumah yang masih terbengkalai. Aku juga menyiapkan sajian untuk makan siang. 

Selang beberapa waktu azan zduhur pun berkumandang dari mesjid di dekat rumahku. Aku segera berwuduk dan langsung solat.

Selesai solat aku kembali ke dapur. Niat untuk membuat ramuan jahe dan kunyit kuurungkan dan kuputuskan untuk membuatnya sore atau malam hari saja. Biarlah siang ini aku membuat jus wortel. Pasti akan terasa sangat segar, apalagi ditambah dengan perasan jeruk nipis. Pikirku.

Selesai membuat jus wortel aku tidak langsung meminumnya, tetapi aku membawanya ke ruang tamu dan meletakkannya di atas meja tamu. Aku kembali ke dapur mengerjakan ini dan itu. Aku pun lupa dengan jus wortelku.

Kulihat jam dinding sudah menunjukkan pukul 13.15 WIB. Aku bergegas makan karena harus kembali ke kampus mengajar pukul 14.00 WIB. Aku tidak membutuhkan waktu lama untuk menikmati sepiring nasi dengan sambal terong, sambal ikan dencis, dan tumis kangkung.

Selesai makan aku beranjak menuju kamar untuk berganti pakaian. Saat itulah aku teringat dengan jus wortel yang kuletakkan di meja tamu. Aku beralih menuju ruang tamu. Tapi apa yang kulihat membuat aku berdebar penuh tanya. Gelas besar berisi jus wortel telah kosong. Kukumpulkan ingatanku. Jelas!!! Aku belum meminum jus itu, tapi mengapa gelasnya kosong? Tumpahkah? Meja tidak basah. Lalu ke mana hilangnya jus wortel itu?

Aku bingung. Aku semakin berdebar ketika kulihat pintu gerbang rumahku terbuka. Sesaat aku diam mematung. Mau lari, kakiku tak bisa kugerakkan. Mau berteriak, mulutku terkunci. Aku ketakutan. Hantukah? Aku tak percaya hantu minum jus. Orangkah? Aduh...sudah di mana orang itu berada. Di kamarkah? Bersembunyikah? Aku semakin ketakutan, gemetar, dan lemas. Mulailah keluar air mataku. Air mata ketakutan.

Masih dalam ketakutan,  tiba-tiba dari kaca jendela kulihat bayangan sesosok perempuan di teras rumah. Aku gemetar, tapi kucoba berjalan pelan-pelan menuju pintu rumah yang terbuka. Dengan sigap tanganku menarik handel pintu besi lalu mendorongkan kunci gerendelnya. Pada saat itu juga perempuan yang berdiri di teras rumahku membalikkan badannya ke arahku. Beberapa saat kami saling memandang. Kemudian secara bersamaan kami pun berteriak. Kubuka kembali kunci gerendel pintu besi. Kami berpelukan dengan degup rindu yang dalam. Dia sahabatku yang lama tidak bertemu. Bertahun-tahun. 

Ternyata aku lupa mengunci pintu gerbang. Ketika aku asyik bekerja di dapur temanku itu datang. Dia mengucapkan salam berulang kali, tetapi aku tidak mendengarnya. Rupanya suara mesin cuciku meredam penggilan temanku itu. Saat dia melihat segelas jus wortel di atas meja tamu, muncullah keisengannya. Dia masuk ke rumah dan meminum jus wortel itu sampai habis. Dia ingin membuat kejutan untukku. Dan aku benar-benar terkejut. 

Dia sahabatku yang baik. Kami sudah lama tidak bertemu. Namun demikian kami sering berkomunikasi lewat WA dan telfon. Dia tinggal di Surabaya. Seminggu yang lalu dia ikut suaminya tugas ke  Medan. Ditelfonnya aku dan ditanyakannya alamatku. Dikatakannya dia akan singgah jika ada waktu,  tapi tidak dipastikannya waktunya. Pagi tadi dia diantarkan seorang supir dari Medan ke rumahku. Setelah bertanya pada tetanggaku, dia pun memastikan diri untuk masuk ke rumahku yang kebetulan gerbangnya terbuka.

Malam ini, kami berdua duduk menikmati makanan dan minumam, kadang-kadang sambil bergoyang diiringi alunan musik di sebuah kafe di Kota Pematangsiantar. Kami bercerita banyak hal, anak-anak, keluarga, pekerjaan, masa depan, juga masa lalu. 

Duhai sahabatku, kita orange seperti jus wortel.

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Terima kasih teman2 yg sdh membaca tulisan sy.

12 Mar
Balas



search

New Post