Membuka Jendela dengan Membaca
Membaca bukanlah istilah asing bagi kita semua. Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis (Henry Guntur Tarigan, 2008: 7). Ketrampilan ini mulai diajarkan pada anak sejak usia 3 atau 4 tahun dengan harapan agar otak mereka dapat tumbuh, terjaga tetap aktif dan sehat. Membaca juga dipercaya dapat meningkatkan daya ingat, menambah kosakata, menemukan informasi, bahkan mendalami atau mengidentifikasi karakter, masalah serta pengalaman selain tentunya menambah pengetahuan seseorang.
Jika berkaca dari pengalaman pribadi, saya bukanlah orang yang gemar membaca buku dengan tulisan yang sangat banyak. Saya lebih menyukai buku yang bergambar karena lebih menarik bagi saya, namun buku semacam itu hanya ada pada buku cerita saja misalnya komik dan tentunya tidak bisa kita temukan pada buku-buku teks ataupun jurnal ilmiah. Seiring dengan bertambahnya usia, saya yang tidak terlalu suka membaca ini, harus mulai merubah diri karena profesi saya saat ini dan harapan untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Tidak jarang saya tertidur sebelum menyelesaikan sebuah bacaan dan ini menjadi tantangan tersendiri bagi saya.
Pada akhirnya saya mencoba suatu metode agar saya tidak tertidur saat membaca, yaitu dengan membaca sambil bersuara dan menulis kembali materi yang sedang saya baca dalam bentuk ringkasan pada selembar kertas. Ternyata hal ini cukup berhasil bagi saya dan sangat membantu. Metode ini membuat saya menemukan poin-poin penting dalam sebuah materi dan membuat saya menjadi lebih mudah mengerti sebuah materi yang sedang saya baca. Hal menarik lainnya saat membaca adalah ketika kita menemukan suatu nilai yang tidak tersurat, mencari kebenaran informasi dari suatu topik yang sedang hangat dibicarakan dan tidak jarang ketika berhasil menemukan sebuah fakta, hal tersebut memberikan rasa bangga bagi si pembaca.
Sebagai seorang guru, kebiasaan literasi perlu dilakukan mengingat dinamika dunia pendidikan yang terus berubah, belum lagi dengan perkembangan ilmu pengetahuan saat ini yang mengharuskan kita terus memperkaya diri. Selain itu kebiasaan membaca ini juga perlu ditularkan kepada peserta didik agar mereka bisa menikmati manfaatnya di masa mendatang. Saya sering kali berbagi dengan murid-murid dan bertanya apakah mereka suka membaca, atau mereka memiliki pengalaman yang sama seperti saya. Berbagi pengalaman seperti ini menjadi menyenangkan apalagi jika ada murid yang memiliki kebiasaan yang sama dengan saya, dan memberikan mereka tips yang saya pernah lakukan mengenai proses membaca.
Pepatah mengatakan “ Buku adalah Jendela Dunia”. Dulu “Jendela” kehidupan saya tertutup karena tidak suka membaca buku hanya karena penuh dengan tulisan, tapi saya bersyukur karena mau melawan ketidaksukaan saya. Dengan membaca “Jendela “ kehidupan saya kini semakin terbuka. Saya mendapatkan banyak pengetahuan baru, menemukan sesuatu yang tersirat bahkan bisa melihat pengalaman-pengalaman baik yang dibagikan oleh rekan-rekan guru ataupun para praktisi dalam dunia Pendidikan. Tentunya hal ini tidak bisa didapatkan jika kita tidak memulai untuk merubah kebiasaan kurang baik di masa lalu. Semoga pengalaman yang saya bagikan bisa menjadi sebuah langkah awal yang baik bagi kita semua. Tidak pernah ada kata terlambat untuk melakukan sesuatu. Salam Bahagia untuk rekan-rekan semua.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar