Zheyya dan Karpet Ajaib
Bab 3
Carvy, si Teman Baru
***
Mata Zheyya mengerjap perlahan. Dipandanginya sekeliling, tempat yang tidak asing. Ya, dia sedang berada di kamar. "Berarti kejadian tadi itu hanya mimpi," pikirnya.
"Bunda ...." panggilnya lirih. Wanita itu posisinya membelakangi Zheyya.
"Alhamdulillah ... kamu udah sadar, Nak!"
"Sadar...?"
"Iya, tadi kamu pingsan di gudang."
"Pingsan, Bun...?"
"Iya, kamu nggak ingat?"
Zheyya menggeleng lemah. Dia kembali teringat kejadian di gudang tadi. Gadis kecil itu menoleh ke kanan ke kiri, mencari karpet ajaib yang bicara pada mau tadi.
"Kamu nyari apa, Sayang?"
"Siapa yang nemukan Zhe, waktu pingsan, Bun?"
"Bunda. Jadi tadi bunda mau masukkin sapu yang ketinggalan. Lihat gudangnya kebuka, ternyata kamu udah tergeletak di lantai."
"Waktu Bunda masuk gudang, ada lihat peti yang isinya karpet, nggak, Bun?"
"Enggak, emangnya kenapa, Sayang?"
"O... nggak apa-apa Bun. Berarti Zhe salah lihat."
"Kamu, ya. Udah tau takut gelap, malah pergi ke gudang sendirian."
"Ehe-he-he, kasian Bun, teman-teman yang lain pada capek"
"Tapi, lihat, kan. Kamu malah pingsan."
"Maafin Zhe, ya, Bun."
"Iya, bunda maafin, tapi jangan diulangi, ya. Kamu buat bunda khawatir."
"Siap, Bun."
****
Waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Teman sekamar Zheyya sudah tidur. Tinggal Zheyya yang terjaga. Dia belum mengantuk. Gadis kecil itu teringat kembali kejadian di gudang. Rasa penasaran mendorongnya untuk keluar kamar. Namun, baru beberapa langkah tiba-tiba ada sesuatu yang terbang. Melintas tepat di depannya.
"Mau ke mana Zheyya...?"
"Ka-kamu...?"
"I- iya, ini aku," ledek benda terbang itu. "Carvy namaku. Ingat, ya, Carvy. Eits... jangan sampek pingsan lagi, ya."
Zheyya mundur hingga menabrak tempat tidurnya.
"Maafin aku, ya. Karena udah buat kamu takut. Aku nggak jahat, kok."
"Beneran, kamu nggak jahat?"
"Bener, dong."
"Tapi, kok kamu bisa bicara?" tanya Zheyya penasaran.
"Ya, bisalah. Aku kan Carvy, si karpet ajaib. Kamu, mau, kan berteman denganku, Zheyya?"
Zheyya terdiam sejenak memperhatikan Carvy. Dipandanginya karpet merah itu. Gadis itu mengelilinginya dari depan hingga belakang. Carvy berpose tegak, dan menggoyangkan setiap sudut miliknya.
"Gimana, mau, kan jadi temanku? Aku janji deh, bakalan ngajakin kamu keliling, kemana pun kamu mau."
"Beneran...? Kalo keliling kota Medan?"
"Jangankan cuma kota Medan. Keliling Nusantara pun aku sanggup."
Zheyya bertepuk tangan senang.
"Ssstttt jangan berisik teman-teman kamu nanti pada bangun.
" Upsss...."
Zheyya menutup mulut, agar suara tidak mengganggu tidur teman-temannya.
"Oke, aku mau jadi temanmu," ucapnya seraya mengulurkan tangan.
Carvy menggoyangkan sudut karpet, untuk membalas jabat tangan si Zheyya.
"Oke sekarang berarti kita jadi teman, ya, " ucap Carvy yang disambut gelak tawa Zheyya.
"Teman ... tapi kamu harus tepatin janji, ya. Bawa aku keliling Nusantara."
"Siiiaap...!" seru Carvy. "Sebagai perkenalan, ayo aku ajak kamu keliling halaman panti," ajak Carvy.
"Nanti kalo ketahuan Ayah atau Bunda, gimana?"
"Tenang, saat kita terbang, nggak ada satu orang pun, yang bisa lihat."
"Benarkah....?"
"Iya, benar. Makanya kamu bebas mengajakku kemana saja."
Zheyya menggulung Carvy, dan membawanya ke halaman belakang. Sesampainya di belakang, gadis kecil itu membentangkan karpet yang banyak bicara itu.
"Ayo, Naik Zhe,""
Zheyya, yang baru pertama kali naik karpet, merasa takut. Kemudian dia duduk di atas karpet itu.
"Jangan lupa baca bismillah, ya."
"Bismillahirrahmanirrahim," lirih Zheyya di atas karpet.
Sejurusan kemudian....
Wuuuusssh....!
Carvy, terbang perlahan mengelilingi panti.
"Gimana Zhe, seru, kan, bisa terbang?"
"Iya, seru," jawab gadis kecil itu, seraya merapikan anak rambut, yang berserak tertiup angin.
Carvy semakin bersemangat berkeliling panti.
"Carvy, besok aku mau keliling kota Medan. Apakah, bisa...?"
"Tentu, bisa dong...!
"Yeeeiii.... Jadi nggak sabar menunggu besok."
****
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar