Zheyya dan Karpet Ajaib
Bab 2
Bertemu Karpet Ajaib
***
"Zheyya...!"panggil seseorang dari belakang.
Gadis kecil itu berbalik. Dia mendapati seorang yang memiliki wajah teduh tengah memandang ke arahnya.
"Bunda...!"
"Ngapain kamu di sini?" tanya Bunda Nada.
"Eh ... itu Bun, lagi liatin adek-adek itu. Dia lagi jajan es krim bareng mamanya."
"O ... itu, kenapa? Zheyya mau es krim juga? Ayo bunda belikan."
"Bukan Bun. Zhe cuma sedih aja. Kapan, ya, Bun, mama Zhe datang, dan ajakin Zhe makan es krim kayak gitu."
"Sabar, ya, Sayang. Bunda yakin, suatu hari nanti Mama Zheyya pasti datang. Yang penting sekarang ada bunda, ayah dan teman-teman panti, yang sayang sama Zheyya."
"Iya, Bunda. Makasih, ya, Bun, karena udah mau ngerawat dan sayang sama Zheyya."
"Iya, Sayang." Bunda Nada mengusap lembut kepala Zheyya.
"Ayo kita gabung sama teman-teman."
Bunda Nada menggandeng tangan kecil Zheyya. Mereka berjalan beriringan menuju tempat teman-teman berkumpul.
"Anak-anak minggu ini, kita, kan udah main ke taman. Jadi, minggu depan saatnya kita beres beres panti, ya!" ucap Ayah Fahri.
"Iya betul itu, Yah. Hari jumat nanti Bunda akan bagi kelompoknya," lanjut Bunda Nada.
"Siap, Ayah, Bunda!" seru anak-anak kompak.
****
Seperti yang sudah disampaikan Ayah Fahri minggu lalu, pagi ini mereka akan gotong royong. Semua anak sudah mendapatkan bagian tugas masing-masing. Kali ini Zheyya mendapat bagian memimpin adik-adik panti uang perempuan untuk membersihkan kamar dan ruangan dalam rumah. Sementara anak laki-laki dipimpin Yuda membersihkan lingkungan luar rumah mereka bekerja sama dengan baik.
Meskipun Zheyya dipilih sebagai pemimpin, dia tetap bekerja. Malah dia yang lebih banyak melakukan pekerjaan. Gadis kecil itu memberi contoh agar adik-adik panti bisa mengikuti apa yang dilakukannya.
Waktu sudah menunjukkan pukul sebelas pagi. Gotong royong yang sudah dimulai sejak pukul delapan pagi itu, sudah selesai. Semua ruangan sudah tertata dengan tapi dan bersih. Begitu juga dengan lingkungan luar rumah. Rumput-rumput yang tumbuh liar sudah hilang.
"Zheyya, ayah minta tolong, kembalikan alat-alat kebersihan, ini ke gudang samping, ya. Ajak satu teman untuk mendampingi."
"Siap, Yah." Gadis kecil itu bangkit, mengambil semua peralatan yang sudah digunakan. Dia tidak tega meminta bantuan teman dan adik-adik lainnya. Mereka sudah tampak lelah. Akhirnya dia memutuskan pergi ke gudang sendirian.
Zheyya membawa peralatan yang baru selesai di pakai untuk gotong royong. Dibukanya pintu gudang dengan perlahan. Gelap, pengap dan sedikit bau, begitulah kondisi gudang itu. Batu kali ini dia masuk sendirian ke dalam sini. Biasanya selalu didampingi Ayah Fahri atau Buda Nada.
Zheyya sejak kecil takut gelap. Sehingga dia tidak pernah pergi ke tempat gelap sendirian. Gadis kecil itu berusaha menghidupkan lampu. Dia menekan sakelar dengan ujung gagang sapu. Namun, tidak berhasil. Perlahan dia masuk, kemudian meletakkan semua peralatan pada tempatnya.
Zheyya hendak beranjak keluar. Tiba-tiba pintu tertutup.
"Aneh, kok bisa tertutup sendiri, ya," ucapnya sendiri.
Zheyya mencoba membuka pintu, tapi tak berhasil. Tiba-tiba....
Grudak ... grudak ... grudak ...!
Ada suara dari sebelah lemari. Seperti suara sesuatu yang memaksa untuk keluar. Rasa penasaran mengalahkan rasa takutnya. Dia berjalan perlahan mendekati sumber suara. Ketika gadis kecil itu sudah dekat, suara itu menghilang.
Zheyya hendak berbalik, tapi suara itu terdengar lagi. Ternyata suara itu barasa dari sebuah peti berukuran sedang yang ada di sebelah lemari. Zheyya membuka peti yang tak terkunci itu. Cahaya kuning keemasan bersinar. Bersamaan dengan itu sebuah benda seperti selendang terbang melayang. Zheyya kaget bukan kepalang. Belum hilang rasa kagetnya. Tiba-tiba benda yang terbang itu mendekat ke arah zheyya.
"Hai gadis kecil...!" sapa benda terbang itu. "Kenalin namaku Carvy si karpet terbang...."
Zheyya yang sedari tadi ketakutan, akhirnya pingsan.
****
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
cernak yg menghibur menginspirasi... keren
Cerita yang menarik dan mendidik bunda dan sedikit dah dig dug membacanya.