Siapa yang pernah ke Teluk Kuantan tentu kenal dengan buah Seroja, termasuk saya sendiri. Saya makan buah seroja ini sejak masih kecil, umur berapanya saya lupa karena sudah lama sekali. Saya masih ingat betul buah seroja sering dibelikan oleh nenek angkat saya yang tinggal di desa Kopah, dan beliau kami panggil nenek Kopah. Setiap hari Rabu, yang kebetulan adalah hari pasar di Teluk Kuantan, beliau selalu datang mengunjungi kami dan tidak pernah lupa membawa buah tangan untuk para cucunya, walaupun cucu angkat tetapi beliau sangat sayang pada kami. Salah satu yang pernah dibawa oleh nenek Kopah adalah buah seroja. Kami rebutan untuk memakannya dan semuanya sangat suka.

Buah ini berwarna hijau, jika kita belah maka di dalamnya akan ada biji-biji kecil berbentuk bulat lonjong kira-kira berdiameter kurang dari satu sentimeter dengan tinggi lebih kurang 1,5 cm yang juga berwarna hijau dengan jumlah kira-kira 10 – 15 buah tergantung ukuran buahnya. Didalam biji ini jika dibelah maka akan kelihatan isinya berwarna putih, yang berwarna putih ini lah yang dimakan, rasanya manis, enak sekali, apalagi jika baru di petik. Jika buah nya sudah agak tua, maka rasa manisnya akan berkurang dan agak keras.

Saya suka sekali dengan buah seroja ini, sekarang jika pulang ke Teluk Kuantan, saya sempatkan untuk mencari makanan langka ini, walaupun sudah lama memakannya, tapi saya belum pernah melihat batang aslinya. Rasa penasaran ini membuat saya searching di Internet, akhirnya saya dapat info bahwa buah ini berasal dari bunga Seroja atau nama lainya adalah Lotus (Nelumbo nucifera Gaertn). Seroja ini merupakan tanaman air yang hampir mirip dengan teratai. Biasanya tumbuh di daerah rawa-rawa, kebetulan Teluk Kuantan sebagian daerahnya ada rawa sehingga memungkinkan seroja untuk tumbuh subur. Selain di Teluk Kuantan, di daerah Rengat juga ada Seroja ini, dulunya antara Teluk Kuantan dan Rengat adalah satu Kabupaten yaitu Indragiri Hulu, karena pemekaran daerah, maka Teluk Kuantan sekarang berdiri sendiri dengan kabupaten Kuantan Singingi. Untuk daerah lain saya kurang tahu apakah ada atau tidak, karena banyak teman-teman selain daerah tersebut tidak ada yang kenal dengan Seroja.

Sepertinya seroja ini tidak dibudidayakan karena saya lihat pedagang yang menjual tidak pernah menjual banyak, sering saya perhatikan penjualnya hanya membawa 10-15 ikat. Para penjualnya datang dari desa-desa yang ada di Teluk Kuantan, dan hanya ada pada saat hari pasar saja.

Ada yang penasaran dengan rasa buah Seroja ini, yuk datang ke Teluk Kuantan. Ditunggu kedatangan sobat semua.

Teluk Kuantan, 3 Juni 2019