Si Wati bukanlah gadis cantik jelita tetapi makhluk berbentuk mungil dan bergerak menggeliat -geliat menimbulkan sensasi geli dan jijik. Tempat tinggalnya di batang sagu atau batang kelapa yang sudah membusuk dan namanyapu berbeda-beda di setiap daerah. Di daerahku (Masamba Sulawesi Selatan) orang menyebutnya dengan istilah WATI.

Wati ini yang nama latinnya Rhynchophorus ferrugineus juga dikenal dengan nama red palm weevil. Tetanggaku sudah terbiasa makan wati baik dibakar maupun digoreng, bahkan ada yang memakannya mentah-mentah. Katanya si enak tapi aku jangankan mengkonsumsi melihatnya saja aku sudah lari terbirit - birit.

Merasa penasaran dengan mereka yang mengkonsumsi wati maka aku bertanya sama om google mengenai wati yang bentuknya menjijikkan itu.

Ternyata menurut om google wati mempunyai banyak nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh kita diantaranya:

1. Wati mengandung protein dalam membangun dan memperbaiki sel dan jaringan tubuh seperti pada tulang, otot dan kulit.

2. Wati mengandung berbagai asam lemak baik seperti asam oleat, omega 3, omega 6 dan omega 9. Asal lemak baik dapat mengurangi peradangan pada tuhuh sehingga menurunkan risiko penyakit Alzhiemer, depresi, asma dan rematik.

3. Wati juga mengandung berbagai jenis asam amino, seperti isoleucine, leucine, histidine, dan phenylalanine yang berperan membantu tubuh memproduksi serotonin, yaitu zat kimia otak yang dapat memperbaiki suasana hati dan siklus tidurmu.

Oh... Jadi itu yang membuat orang - orang tua dulu yang sering mengkonsumsi wati, sampai badannya tetap sehat walaupun usianya sudah lansia.

Aku kini mengerti mengapa tetanggaku sering mencari wati dibelakang rumah, bila ada pohon sagu yang sudah membusuk batangnya.

Marhaban ya Ramadhan

Selamat menunaikan ibadah puasa H-13, 1441H/2020M

#Stayathome

#TantanganGurusiana

#TantanganMenulis H-51