Serba - Serbi Ramadhan di Masa Pandemi Covid-19 (Part-13)
Dalam berpuasa kita bukan hanya menahan lapar dan haus, juga menahan hawa nafsu dan segala yang bisa membatalkan puasa.
Bulan puasa kali ini tidak seperti tahun sebelumnya. Bu Ambar dan keluarganya untuk pertama kali menjual takjil, hanya untuk menambah penghasilan keluarga di masa pandemi ini.
****
Mengulang Kesalahan
Ada banyak cerita yang menghiasi bulan ramadhan 1441H/2020M terutama bagi keluarga bu Ambar.
Pulang pasar, Ria sibuk membuat takjil yang akan dijual nanti sore, sekalian untuk menu buka puasa.
Pisang ijo merupakan menu buka puasa tak pernah ketinggalan dimeja makan seperti es buah.
Tapi tiap kali Ria buat takjil, Reni selalu protes, bukan karena ia tidak suka dengan takjil buatan kakaknya, tetapi ini hanya persoalan nama saja selalu membuat ia dan kakaknya selalu cekcok setiap sore. Ada saja yang dipersoalkan Reni.
Kali ini Ria membuat pisang ijo kesukaannya, itupun menuai protes dari Reni.
Kakak kenapa sih namanya pisang ijo? Tanya Reni ketika melihat kakaknya asyik menggulung pisang dengan adonan tepung berwarna hijau. Oh... Mungkin karena adonannya berwarna hijau, kata Ria sambil menunjuk pisang ijo yang sudah dibuatnya. Kalau begitu mbak Jum salah donk, soalnya kemarin saya melihat buah seperti ini, ketika saya bertanya, mbak Jum bilang itu pisang ijo tapi warnanya ungu. Hem... Kakak juga tidak tahu siapa yang memberi nama pisang ijo, nanti kita tanyakan sama ibu sebentar ya, kata Ria meredam rasa penasaran Reni.
Bu Ambar baru pulang dari toko Lek Man, Reni sudah memberondong pertanyaan tentang nama pisang ijo buatan Ria. Bu... kak Ria bilang ini pisang ijo karena warnanya ijo tapi kok kemarin Mba Jum bilang juga pisang ijo tapi warnanya ungu, kenapa bukan pisang ungu juga nama, tanya Reni penasaran. Dengan tersenyum bu Ambar berkata, "Reni, ini memang pisang ijo namanya (menujuk pisang ijonya Ria). Nah kalau pisang ijonya Mbak Jum yang warnanya ungu itu tetap namanya pisang ijo juga, karena bahan dan cara membuatnya sama". Berwarna ungu karena ia menggunakan ubi jalar ungu sebagai bahan dasar bukan teung terigu atau beras. Ini hanya pisang ijo yang dimodifokasi supaya orang tidak bosan dengan warna hijau terus -terusan.
Belum redah rasa penasarannya, Uni datang mengantar es buah. Keluarganya dengan keluarga mbak Jum memang sering mengantar menu buka puasa sudah menjadi tradisi sejak dulu.
Reni... Kamu mau buka puasa pakai apa, mau pisang ijo atau es buah, kata bu Ambar pada Reni. Aku mau es buah saja deh, kata Reni sambil menunjuk es buah pemberian Uni.
Reni tak langsung menyendok es buahnya, tetapi ia hanya mengaduk -aduk es buahnya setelah minum air putih, ketika ditanya, ia menjawab bahwa ini bukan es buah tetapi ini es agar-agar dan sagu mutiara. Bu Ambar dan Ria saling berpandangan. Bu Ambar lalu berkata, "ini juga hasil modifikasi", karena kalau menggunakan semua bahan buah - buahan tentu harganya pun mahal dan ibu yakin tidak semua orang bisa membelinya, apalagi dimasa sulit seperti ini. Akhirnya Reni perlahan mulai mengerti tentang nama yang selama dipermasalahkannya. Kemudian ia menghabiskan es buah abal - abalnya dan bergegas berwhudu untuk shalat magrib berjamaah.
#stayathom
#TantanganGurusiana
#TantanganMenulis H-72
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Asyiik y punya anak yang kritis. Harus dipupuk dan diarahkan
Aamiin ... In syaa allah... Trimakasih sudah mampir
mantul.. sm ambarnya..he he
he he he.. trimakasih sudah mampir
Cakep
Trimakasih telah berkunjung...