suriyati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Petualangan si Ulat

Bu Aty sejak berpisah dengan suaminya, berusaha mendidik putrinya dengan baik terutama memberikan contoh tauladan dan menanamkan nilai – nilai karakter yang baik dengan menceritakan tentang kejadian sederhana dilingkungan sekitarnya sebagai contoh sederhana. Setelah masuk kamar, Andini purtinya selalu memintanya bercerita sebagai pengantar tidur, malam ini ia akan bercerita tentang “Petualangan si Ulat”.

Di kebun Pak Anton, ada 2 ekor ulat daun, Meti (si ulat hijau) dan Ceti (si ulat Coklat). Meti dan ceti berteman dan hidup rukun, tetapi mempunyai sifat yang bertolak belakang. Ceti si ulat coklat yang rakus, tidak pernah merasa kenyang walaupun semua sayur dan buah di kebun Pak Anton sudah dimakannya. Sedangkan Meti si ulat hijau yang sabar dan penyayang, bahkan kalau sudah kenyang dia akan berpuasa.

Malam yang dingin karena dari pagi hingga malam hujan mengguyur kebun Pak Anton membuat Ceti merasa kelaparan.

“Meti… malam ini dingin sekali ya, bagaimana kalau kita mencari makanan di kebun belakang rumah, kayaknya malam ini aman deh karena Pak Anton dari tadi sudah tidur pulas dikamarnya,” kata Ceti sambil memperlihatkan wajah memelas.

“Hem… bagaimana yang ya Ceti, aku sudah kenyang, kamu saja yang pergi, aku mau tidur sudah ngantuk,” kata Meti. Begitu mau masuk kepompong untuk tidur, Meti melihat Ceti meringis menahan lapar, akhirnya dia merasa kasihan dan menemani Ceti mencari makanan di kebung Pak Anton.

Mereka berjalan mengendap – endap ke belakang rumah Pak Anto. Ceti yang kelaparan mempercepat jalannya menuju kebun, begitu tiba disana, dia melahap semua buah – buahan. Belum selesai menikmati buah strawberry yang merah, dia pun beralih ke buah semangka yang tergeletak di bawah pohon jambu air.

Ceti memang ulat yang rakus, dia tidak menyisakan buah – buahan untuk Meti, namun belum juga merasa kenyang. Meti berjalan perlahan disamping Ceti menemukan buah jambu air yang tersembunyi di balik semak belukar dan memakannya, setelah itu dia berkata, “Ceti… aku sudah kenyang sekali, aku mau tidur ya…, kalau kamu masih lapar silahkan mencari sayur sayuran di sebelah sana.”

Lalu Ceti menyahut, “kamu memang ulat yang payah Meti, baru makan buah jambu air satu biji kamu sudah kenyang, aku saja yang sudah makan semua buah – buahan di sini belum kenyang, kamu tidur sana…!” Aku masih mau mencari sayur yang segar disebelah sana, katanya sambil berlalu meninggalkan Meti.

Meti sudah tertidur pulas di dalam kepompong, sedangkan Ceti masih mengembara ke kebun sayur Pak Anton. Hari sudah pagi ketika Ceti sampai di kebun sayur, dia terbelalak melihat sayur sawi putih yang segar. “Hore… ini pasti segar dan dingin, warnanya saja putih bersih,”teriak Ceti kegirangan lalu mendekati sayur sawi dan memakannya dengan lahap.

Ceti yang merasa capek setelah makan sayur sawi, bermaksud mencari sebatang pohon untuk beristrahat. Dia berjalan mengintari kebun dan melihat sebatang pohon yang berbuah lebat, kemudian dia mendekatinya dan berkata dalam hati, “Hemmm… tadi aku makan sayur sawi yang segar, kalau ini pasti buahnya enak dan manis karena warnanya merah.” Dia terkagum – kagum melihat buah cabe yang berwarna merah menggoda itu. Ceti lalu buru – buru memanjat pohon cabe dan melahapnya, begitu buah cabe digigitnya, dia berteriak, panas… panas… panas…lidahku terbakar, teriak coklat kepedisan.

Ceti yang tak tahan rasa pedis terjatuh dan akhirnya mati karena kerakusannya, sedangkan Meti yang tertidur pulas di kepompong terbangun dan berubah menjadi kupu – kupu yang cantik.

Nak banyak hal yang bisa kita petik dari cerita ini sayang, salah satunya, ”Serakah membawa sengsara seperti Ceti dan sabar membawa nikmat seperti Meti,” kata Bu Aty menutup cerintanya. Andini mau meniru sifat siapa, Meti atau Ceti? Tanya bu Aty pada putrinya. Andini mau seperti Meti biar besar nanti bisa buat bunda bangga, katanya sambil memeluk ibunya dengan manja kemudian memajamkan mata menuju alam mimpi yang indah.

#CerNak

#Stayathome

#TantanganGurusiana

#TantanganMenulis H-99

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mengisahkan dua ekor ulat yang mempunyai karakter yang berbeda, bila kita rakus atau tamak akan ada balasannya tapi sebaliknya jika kita berbuat baik ada juga balasannya.

24 Jun
Balas

Iya bunda semua Perbuatan ada konsekwensinya tinggal kitanya yang menentukan baik atau buruk yg kita pilih... Salam literasi

24 Jun

Keren bu. Semoga sehat dan sukses selalu. Salam literasi

24 Jun
Balas

Trimakasih sudah betkunjung... Salam literasi

24 Jun

Trimakasih sudah betkunjung... Salam literasi

24 Jun

Bagus ceritanya Bu..Saya suka

24 Jun
Balas

Trimakasih, baru belajar juga bunda,, salam literasi

24 Jun



search

New Post