Pelatihan lewat telegram sungguh menyiksaku, curhat seorang teman anggota grup. Kenapa, apa materinya tidak bagus, ataukah pemateri dan hostnya kurang ramah, kataku sambil mengerutkan dahi berlipat - lipat. Soalnya selama ini aku ikut pelatihan digrup telegram aman dan lancar kok.

Materinya sih bagus dan selalu membuat pesertanya merasa penasaran. Tetapi yang membuatku tersiksa, kalau terlambat buka pintu. Loh kenapa dengan pintu ruang kelas telegram? Tanyaku lagi penasaran. Ituloh, mau masuk kelas tapi kita kok disuruh manjat. Mana ada masuk kelas disuruh manjat. Kita disuruh manjat sampai kehabisan tenaga hanya untuk mencari bot absensi...

Ah aku kira apaan sih, sampai segitunya cuma mau masuk kelas. Makanya kalau mau ikut belajar yang jangan terlambat datang, karena kalau terlambat resikonya bukan pus ap atau lari keliling lapangan seperti difilm komedi tapi disuruh manjatlah untuk mencari bot absennya, kataku sambil tertawa.

Masih mending kalau ketemu. Mana tenaga sudah habis manjat, yang dicari gak ketemu. Entah dia nyangkut dimana karena jaringan yang putus nyambung. Begitu nongol lagi, wah... ternyata sudah full. Tempat duduk sudah gak ada lagi, mau berdiri juga dilarang. Terpaksa deh numpang dihalaman supaya bisa ngintip ilmunya.

Itulah resikonya kalau terlambat masuk ruang kelas telegram, soalnya kelasnya hanya nampung 100 peserta. Intinya kelas maya (daring) dan kelas manual (luring), aturan dan tata tertibnya sama harus tetap waktu, kataku sambil tersenyum.

Selamat menambah ilmu dimasa pandemi covid-19.

Semoga kita semua sehat. Aamiin...

#Stayathome

#TantanganGurusiana

#TantanganMenulis H-80.