Pagi yang cerah dengan sinar mentari yang indah membias diufuk timur, dengan penuh semangat kulangkahkan kaki menuju bandara Andi Djemma Masamba dengan tujuan bandara Rampi dimana aku bertugas. Entah mengapa ketika kulangkahkan kaki ke ruang tunggu perasaanku tak menentu tanpa kutahu apa penyebabnya.

“Bording… bording… bording…!!! Bording pastnya mana bu”, kata seorang petugas yang membuyarkan lamunanku. Entah mengapa pagi ini aku merasa was – was untuk menaiki burung besi itu (pesawat Susi Air) pada hal hari ini sudah tahun ke 3 menggunakannya sebagai alat transportasi ke tempat tugasku. Emang sih ada transfortasi seperti ojek, tetapi waktu tempuhnya lama. Namun semua punya konsekwensi, naik pesawat harus punya nyali dan siap – siap putar balik karena cuaca tak mendukung untuk landing di bandara tujuan, sedangkan ojek yang dikenal ojek termahal (2 juta PP) konsekwensinya harus bermalam di hutan (2 hari 2 malam tanpa penginapan).

Burung besi yang kutumpangi kali ini akhirnya bisa landing dengan sempurna di bandara rampi walaupun sempat berputar – putar di atas bandara Rampi, karena cuaca yang berkabut. Alhamdulillah ternyata kekhawatiranku tak beralasan, ini mungkin aku hanya terbawa perasaan yang semalam menyaksikan berita kecelakaan yang dialami Pesawat Adam air di televisi. Semoga penerbanganku selalu Engkau lindungi ya Allah sehingga aku bisa membimbing dan mendidik anak bangsa ini menjadi generasi harapan bangsa.

#Stayathome

#TantanganGurusiana

#TantanganMenulis H-97