Sarjana Muda Masihkah Mencari Lowongan Kerja?
#TaGur ke-30
AlDifaqi- Minggu ini saya sedang menikmati lagu seorang diri. Menyalakan musik dengan volume suara yang nyaring dan kencang. Mumpung anggota keluarga keluar menikmati hari minggu di jalan yang pasti penuh kemacetan.
Mulai musik Slank, Tipe-X, Ungu, Tulus, Raisa, Ayu Ting-Ting, Pas Band hingga kepada lagu om Iwan Fals. Semua saya nikmati sambil berdendang. Jarang-jarang soalnya kondisi rumah seperti ini. Saat mendengarkan musik Iwan Fals saya mendapati satu lagi yang membawa kepada memori beberapa tahun lalu saat usai lulus kuliah, Sarjana Muda.
Dulu saat usai kuliah, lagu ini menemani setiap hari ketika saya melangkahkan kaki untuk berusaha mendapatkan pekerjaan. Seolah menjadi lagu 'kebesaran' untuk diri yang melanglang buana mencari pekerjaan sesuai harapan.
Saya percaya, bukan hanya saya yang merasakan hal seperti itu. Hampir dipastikan banyak sekali para sarjana muda yang baru lulus kemudian berjibaku dengan surat-surat lamaran demi mendapatkan pekerjaan. Namun ternyata usahanya banyak sia-sia. Penolakan terjadi di sana sini. Seolah menandaskan bahwa ijazah selama 4 tahun belajar tak punya arti apa-apa.
Hal ini sebagaimana yang sudah diilustrasikan dengan cantik oleh Om Iwan Fals lewat lirik-lirik Sarjana Muda.
Berjalan seorang pria mudaDengan jaket lusuh di pundaknyaDi sela bibir tampak mengeringTerselip s'batang rumput liar Jelas menatap awan berarakWajah murung s'makin terlihatDengan langkah gontai tak terarahK'ringat bercampur debu jalanan Engkau sarjana mudaResah mencari kerjaMengandalkan ijazahmuEmpat tahun lamanyaBergelut dengan buku'Tuk jaminan masa depan Langkah kakimu terhentiDi depan halaman sebuah jawatan Tercenung lesu, engkau melangkahDari pintu kantor yang diharapkanTerngiang kata tiada lowonganUntuk kerja yang didambakan Tak peduli berusaha lagiNamun kata sama kau dapatkanJelas menatap awan berarakWajah murung s'makin terlihat Engkau sarjana mudaResah tak dapat kerjaTak berguna ijazahmuEmpat tahun lamanyaBergelut dengan bukuSia-sia semuanya S'tengah putus asaDia berucap, "Maaf, Ibu"Lantas, apakah lagu sarjana muda di atas masih relevan dengan zaman sekarang ini? Zaman yang konon disebut sebagai zaman digital. yaitu suatu kondisi kehidupan atau zaman di mana semua kegiatan yang mendukung kehidupan sudah dipermudah dengan adanya teknologi.
Kita dengan mudah memesan makanan untuk sampai di rumah. Kita dengan mudah mencari tumpangan kendaraan untuk bepergian ke mana pun yang kita inginkan. Kita bisa dengan bebas berkreasi dan berkarya dalam platform media sosial seperti youtube, twitter, instagram, facebook dan lain sebagainya.
Artinya kini begitu terbuka peluang untuk kita menjadi orang sukses tanpa menyodorkan ijazah kepada orang lain. Hanya butuh keberanian, kreatifitas juga kerja keras untuk mencapai itu. Tentu dengan memberdayakan teknologi digital sesuai kemampuan yang kita miliki.
So..
Para sarjana muda mari bekali dan kuasai tehnologi demi meraih kebermanfaatan hidup lebih baik di masa mendatang
Salam bahagia dari saya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Salam literasi
Terima kasih bu risma. Salam bahagia
membekali diri sesuai zamanya... salam
Setuju sangat... salam bahagia pak