Nikmatnya Bemain Bola 'Plastik'
#TaGur Ke-38
AlDifaqi- Setiap sore biasanya kami bermain. Usai mengaji dengan pak Kyai, kami diberikan waktu istirahat sebelum melanjutkan aktivitas berikutnya. Berhubung lapangan utama (besar) jauh dari pesantren, maka kami memanfaatkan sedikit lahan yang bersebelahan dengan jalan umum untuk kami jadikan lapangan bermain sepak bola "plastik".
Kami menyebutnya sepak bola "plastik" karena memang bola tersebut terbuat dari plastik, yang kalau ditendang akan melayang tak beraturan (tidak sesuai dengan yang kita tuju) karena kalah tertiup angin.
Terkadang kalau bola plastik pecah atau sobek karena terinjak atau kena benda tajam, otomatis bola plastik tersebut tidak bisa melayang secara normal. Untuk bisa menyundul bola pun, agak sulit dilakukan. Terlebih untuk mengiring bola, jadi agak ribed sebab bola kadang mendem saat terinjak tanpa sengaja.
Disitulah kami mendapatkan kenikmatan bermain bola. Selain kami belajar banyak hal dari permainan sepak bola plastik
1. Suka berbagi
Namanya bermain bola, pasti bersama-sama. Minimal 4 orang lah untuk bisa menjadi 2 tim. Saya dulu paling senang jika bermain bola di posisi sayap kanan.
Bagi saya pemain yang berposisi sebagai sayap kanan merupakan sosok yang royal dan murah hati. Sebab ia selalu memberikan service terbaik kepada teman-teman khususnya seorang striker agar bisa mencetak gol.
Sebenarnya bukan hanya posisi sayap kanan yang berlaku ilmu murah hati dan suka berbagi. Kebetulan saja saya sering di posisi tersebut. Hehehe...
2. Sportivitas
Semua jenis olah raga tentu mengajarkan tentang sportivitas. Maksudnya disini yaitu bermain secara aturan yang berlaku pada pertandingan tersebut. Meski dalam permainan kami bukan pertandingan formal seperti pertandingan di kompetisi, namun kami mampu menerapkan sportivitas di pertandingan yang kami mainkan.
Misalnya memberikan tendangan bebas bagi pemain yang dilanggar, atau bermain secara bergantian, atau paling tidak meminjamkan sarung atau celana kepada kawan yang kebetulan pakaiannya dicuci
3. Nerima apa yang ada
Ingat sekali kala itu, ketika kami ingin bermain bola dan tak punya bola, maka secara inisiatif kami bersama-sama patungan alias urunan untuk membeli bola plastik. Seringnya malah kami bermain bola yang merupakan bola temuan dari kampung dekat pesantren. Kondisinya tentu sudah tidak sebagus bola baru (kebanyakan sudah kempes) namun tetap membuat kami bahagia untuk bisa bermain bola.
Sekarang bisa dibilang, tak perlu lagi patungan atau urunan untuk membeli bola plastik seperti dulu. Setiap orang sekarang sudah bisa beli bola plastik secara sendiri alias tanpa urunan. Sayangnya, waktu yang tidak bisa dibeli membuat kami kesulitan bermain bola bersama lagi.
Susah sekali mendapatkan waktu yang kosong untuk sekedar bermain bola plastik lagi. Semua sibuk dengan kegiatan masing-masing.
Yuk kita bermain bola plastik lagi...
Salam.bahagia dari saya
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar