Guling Kesayangan Untuk Peluk Bapak
#TaGur ke-31
AlDifaqi- Saya paling senang ketika tidur memeluk guling. Dalam pengertian versi saya, guling berarti benda lunak bersisi kapas yang berbentuk panjang. Jika tidur tanpa memeluk guling terlebih dahulu, saya merasa ada yang kurang afdol. Terkadang malah jadi susah menutup mata. Bagi saya guling merupakan representasi seorang Bapak yang selalu ingin saya peluk.
Bapak telah meninggal dunia beberapa tahun lalu. Semasa hidupnya, jujur saya tak pernah ingat kapan momen saya berpelukan kasih sayang dengan beliau. Kalau bisa dikatakan malah saya tidak pernah memeluknya. Bahkan di akhir hayatnya, ketika semua anggota keluarga menangisi bahkan ada yang memeluk jasadnya, saya hanya terdiam sambil menangis. Tak lebih.
Oleh karenanya, sekarang saya lampiaskan rasa ingin memeluk beliau dengan guling meskipun hanya khayalan dan sesaat. Buat saya guling adalah alat untuk meraih mimpi bisa memeluk mesra dan penuh kasih sayang untuk Bapak.
Sosok Bapak yang pendiam ketika masih hidup, membuat semua orang terlebih saya menjadi sungkan dan canggung jika bersama dan mengobrol dengannya. Jadi jangan kan untuk memeluk, bercengkrama layaknya seorang bapak dengan anak pun jarang terjadi.
Seingat saya, obrolan saya dengan beliau dan berkesan hingga kini adalah saat kami berdebat tentang politik. Bapak pendukung kelas berat partai 'A', sementara saya partai lain. Terjadilah perdebatan panjang ketika saya mengkritik kinerja salah satu anggota partai yang didukung Bapak. Saya habis-habisan mengkritik. Bapak tak terima. Hingga di akhir perdebatan Bapak menugucapkan kalimat yang hingga kini masih terngiang di telinga saya, "Sudah belajar aja yang rajin, ngapain mikirin begituan."
Saya sangat merindukan Bapak. Ingin sekali memeluknya. Merengkuh tubuh kekarnya. Mengucapkan terima kasih atas segala perjuangan dan pengorbanannya selama ini.
Hanya lewat guling saya bisa lakukan sekarang. Berharap saat tidur memeluk guling hadir Bapak ikut memeluk saya dan memberikan pesan terbaik untuk saya menjadi Bapak yang Terbaik untuk anak-anak saya.
Semoga Bapak Bahagia di surga-Nya. Aamiin
Salam Bahagia dari saya
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen ulasamnya, Pak. Salam literasi