(Dodon 13) Pengalaman Dibawa Kabur Anak Kecil Di Sebuah Taman
#TaGur Ke-33
AlDifaqi- Seorang anak kecil mendekati saya. Ia memegang tangan dan wajah saya. Kebetulan saya sedang duduk di sebuah taman. Mr dan saya baru saja tampil di acara bakti amal sebuah perusahaan jasa alat transportasi. Usai acara Mr dipanggil oleh bos dan pergi terburu-buru hingga meninggalkan saya di bangku taman.
"Mam, bonekanya lucu yaa.." Anak kecil tersebut masih memegang wajah saya
"Jangan sayang, itu punya Om." Sang Ibu kemudian mengajaknya pergi
"Sebentar Mama, aku senang pegangnya." Jawab sang anak
"Ihh jangan ah, nanti rusak." Sang mama menarik anak tersebut.
Terdengar suara tangis dari sang anak. Ia tak mau pergi. Di pegangnya tangan saya. Ibunya kemudian melepaskan tangan sang anak, tapi sang anak masih memegang erat tangan saya. Suaranya tangis sangatlah kencang. Beberapa orang mulai memperhatikan kami.
Tak sabar dengar suara tangis sang anak dan tak mau jadi perhatian banyak orang, sang Ibu lalu pergi meninggalkan sang anak. Tangis sang anak semakin kencang. Ia berlari mengejar langkah sang Ibu. Anehnya tangan kanannya tidak melepas tangan saya. Ia berlari kencang melihat langkah Ibunya semakin cepat. Saya pun terseret mengikuti langkah cepat sang anak.
Saya ingin berteriak minta tolong. Tapi saya bingung. Tak mungkin saya mengeluarkan kata-kata atau berbicara kepada sang anak. Tentu ia akan kaget jika tahu saya bisa berbicara. Tapi saya tak mau berpisah dengan Mr. Tatapan mata saya ke bangku tempat tas Mr tertinggal. Tak ada Mr di sana.
Kami sudah sampai di gerbang taman. Beberapa orang masih memperhatikan kami. Sang anak masih menangis sesugukan saat tangannya mampu menggapai tangan sang Ibu. Refleks ia melepaskan tangan saya. Tersadar saya terjatuh, ia pun mengambil saya. Namun saat hendak dibawa kembali.
"Maaf ya dik, ini boneka om." Terdengar suara yang sangat saya kenali. Ia tersenyum kepada anak tersebut.
Sang Ibu yang melihat Mr, kemudian segera mengambil saya dan mengembalikan kepada Mr
"Maaf ya Pak, tadi sudah saya bilangin kalau ini bukan miliknya."
"Iya Ibu ngga apa." Mr mengambil saya
"Mama aku mau boneka itu." Sang anak menangis lagi. Ia menunjuk-nunjuk saya. Berharap bisa membawa saya pulang.
Mr tersenyum kepada sang anak lalu membawa saya kembali ke bangku di dalam taman. Pun dengan sang Ibu, ia membawa anaknya pergi dari taman. Dari kejauhan masih terdengar suara tangis dari anak tersebut.
"Maaf ya Don, kamu pasti ketakutan banget tadi yaaa pas dibawa anak itu."
"Ngga apa Mr. Khawatir saja saya ngga bisa ketemu Mr lagi."
"Hahahaha. Iyaa maaf. Tadi lupa bawa kamu karena saking buru-burunya."
Saya mengangguk lalu kami berdua pergi meninggalkan taman
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar