Cerita Sahabat Kedatangan orang Tak Dikenal di Desanya
#TaGur ke-41
AlDifaqi- Tadi siang saya bertemu seorang kawan lama, sebut saja bernama Joni. Ia merupakan salah satu teman terbaik saat masa sekolah Aliyah atau SMA. Perawakanya kecil, namun badannya kekar. Entah kegiatan apa yang membuat tubuhnya kekar, yang pasti ia jago dalam hal olah raga. Banyak sekali kegemarannya di bidang olah rag.
Tenis meja ia pernah juara saat acara class metting. Voli dan basket menjadi pemain kesukaan dari golongan hawa. Bola sudah tidak diragukan lagi kemahirannya. Saat bermain bola, kawan-kawan berharap bisa satu tim dengannya. Sebab dipastikan tim yang ia bela keluar sebaggai pemenang.
Siang ini tiba-tiba ia berdiri di depan pintu rumah saya. Kebetulan sekali saya sedang berada di rumah. Tepatnya lagi membersihkan kolam ikan. Awalnya saya tidak mengenali, saat ia membuka masker barulah terlihat tanda 'tompel' di bawah bibirnya. Jelaslah ia Joni sosok sahabat saya.
Kami berpelukan, lalu saya membawanya ke ruang tamu. Sang istri langsung menjamu makanan dan minuman yang ada di rumah. Tak terasa satu jam kami mengobrol tetang masa lalu dan tujuannya datang ke Ibu kota.
"Pokoknya loe harus bantu gua yaa..."
Saya tersenyum melihatnya
"Oke gua usahain semampunya."
"Kalau bukan sama loe, sama siapa lagi gua harus minta tolong."
"Insya Allah."
Joni pulang. Ia bilang tak bisa lama-lama karena harus mencari teman-tenan lain untuk mendapatkan dukungan. Saya melepaskan kepergianya dengan memberinya amplop berisikan uang untuk keluarga.
Awalnya tentu saja ia menolak, namun karena saya desak akhirnya ia menerima. Terlihat wajah sedih di wajahnya. Entan apa yang ada dalam pikirannya
"Kenapa mas kok tiba-tiba Joni datang ke rumah." Tanya istri saya ketika kami berdua membereskan sisa gelas dan makanan di meja ruang tamu.
"Joni meminta tolong ayah."
"Minta tolong apa yah?"
"Minta tolong untuk menuliskan berita tentang keadaan desanya yang beberapa hari ini sering kedatangan orang tak dikenal."
"Astagfirullah. Ada apa emang di desanya?"
"Menurut Joni seh akan ada pengusiran warga desa, karena desa mereka akan dijadikan pusat perbelanjaan. Banyak warga desa yang menolak rencana tersebut. Hingga mereka bertahan untuk tidak pergi meninggalkan rumah."
"Ya Allah kasihan dong yaa mereka."
"Makanya sekarang Joni sedang bergerilnya, menemui tokoh-tokoh yang sekiranya bisa membantu warga desa untuk mempertahankan tanah kelahiran mereka.
"Semoga ada jalan keluar terbaik untuk warga di sana."
"Aamiin"
"Yaudah gih ayah cepat-cepat tulis keadaan desa peluk gunung. Viralkan. Sapa tahu akan muncul banyak orang yang mendukung wara desa eekat tuliaan ayah."
"Oke siap Bu.."
Kami pun buru-buru menyelesaikan tugas beberes isi rumah
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
selalu ada dilema...salam literasi...
Betul sekali. Hehehehe... salam hormat pak